Tampilkan postingan dengan label Aktiva Lancar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aktiva Lancar. Tampilkan semua postingan
PENGERTIAN KAS dalam Akuntansi

PENGERTIAN KAS dalam Akuntansi

Apa Itu Kas ?

Pengertian Kas - Istilah kas atau yang juga sering ditulis cash sudah seringkali kita dengar, familiar ditelinga yang memiliki arti tunai atau dibayar secara langsung menggunakan uang.

Lawan kata kas (cash) adalah kredit (dibayarkan kemudian, apakah itu dicicil atau dibayar sekaligus).

pengertian kas
uang kas

Di dalam pengertian akuntansi, Kas atau cash merupakan sebuah sebutan untuk account (rekening) yang sifatnya paling lancar dalam kelompok asset (aktiva)

Pada dalam penerapan pembukuan (bookkeepping), kas dipecah/dibagi lagi menjadi beberapa rekening dengan beberapa variasi

Ada yang membagi :

Petty Cash (Kas Kecil) dan General Cash (Kas Umum)
Petty Cash (Kas Keci) ldan Checking Account (Kas Bank)

Juga ada pula yang membagi

Petty Cash (Kas Kecil), Cash Bank A, Bank B

Pemecahan akun kas ini dimaksudkan agar mempermudah pengawasan dan proses pemeriksaan, sehubungan dengan pen-distribusi-an kas itu sendiri.

Umumnya, pemecahan rekening akun kas ini terjadi hingga pada tingkatan general ledger (buku besar) saja, dan sedangkan pada Neraca umumnya dijadikan satu kelompok saja yaitu akun Kas (Cash).

Hal ini dilakukan agar laporan menjadi lebih sederhana serta mudah dipahami bagi pengguna laporan
Lalu, bagaimana hubungan antara Kas/Cash (account) dengan "kas" (Cash : tunai)?

Tentu saja sangat berhubungan

Cash payment merupakan pembayaran yang berasal dari kas (Cash Account), yang berarti atas sebuah transaksi pembayaran yang menggunakan/berbasis Cash Payment akan mempengaruhi Cash Account (rekening kas)

Pengertian Kas menurut Ahli

Pengertian kas adalah modal kerja yang sifatnya sangat likuid (lancar). Semakin besar jumlah nominal kas yang terdapat pada suatu perusahaan artinya makin tinggi tingkat likuiditasnya.

Dalam akuntansi, kas diklasifikasikan kedalam Aktiva Lancar

Ikan Akuntansi Indonesia (IAI) mengungkapkan pengertian kas sebagai berikut:
“Kas terdiri atas saldo kas (Cash On Hand), rekening giro, atau setara kas (Cash Equivalent) adalah sebuah investasi yang bersifat sangat likuid, berjangka pendek dan bisa dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko atas perubahan nilai yang signifikan”.
Ini menandakan bahwa perusahaan memiliki resiko yang relatif lebih kecil untuk tidak bisa memenuhi kewajiban (hutang) finansialnya.

Namun hal ini tidak berarti sebuah perusahaan harus terus berusaha mempertahankan persediaan kas dengan jumlah yang sangat besar, karena makin besar rekening kas itu artinya makin besar dana yang menganggur (tidak digunakan) dan nantinya akan memperkecil laba perusahaan yang akan didapat.

Demikian juga sebaliknya, apabila perusahaan hanya mengejar aktivitas mencari laba/keuntungan saja tanpa memperhitungkan faktor yang lainnya maka seluruh kas yang dimiliki akan dalam keadaan bekerja (digunakan).

Apabila ini terjadi, artinya perusahaan akan mengalami posisi illikuid (tidak lancar) jika sewaktu waktu ada penagihan kewajiban (hutang) yang jatuh tempo dan perusahaan tidak sanggup untuk membayar dikarenakan tidak memiliki persediaan kas baik di bank ataupun di brankas perusahaan.
Aktiva Lancar atau Aset Lancar (Current Assets)

Aktiva Lancar atau Aset Lancar (Current Assets)

Pengertian Aktiva Lancar

Pengertian aktiva lancar adalah uang tunai atau kas dan aset kekayaan lainnya yang diharapkan bisa dikonversi menjadi kas maupun dijual/dikonsumsi habis dalam waktu tidak lebih dari satu tahun buku.

Melihat definisi aktiva lancar tersebut, saya punya pertanyaan untuk anda.

Apakah rumah adalah aktiva lancar ?

Eits... tunggu.. jangan dijawab dulu.

Kalaupun sudah dijawab, coba simpan dulu dalam hati karena jawaban dari pertanyaan sederhana ini mungkin bisa membantu anda memahami dengan detail apa saja yang termasuk aktiva lancar.

Yang mungkin anda tidak menyangkanya. OK Lanjut baca sampai habis..


Aset Lancar
Aktiva Lancar

Karakteristik Aktiva Lancar

Berdasarkan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), aset lancar memiliki kriteria kriteria sebagai berikut:

1. Entitas usaha mengharapkan untuk menggunakan atau mengeluarkan (menjual) aktiva dalam kurun siklus normal kurang dari satu tahun buku.

Contoh piutang usaha yang jatuh tempo pembayarannya kurang dari satu tahun buku.

Contoh yang lain lagi adalah meja kursi, adalah aset lancar bagi perusahaan mebel, karena merupakan persediaan yang akan dijual tetapi jika dimiliki bukan perusahaan mebel misal perusahaan manufaktur meja kursi akan dicatat sebagai aset tetap (peralatan) karena perusahaan tersebut tidak memiliki tujuan untuk menjual meja kursi, hanya digunakan sebagai peraltan untuk mendukung operasi perusahaan.

2. Entitas usaha mempunyai aktiva yang ditujukan untuk diperdagangkan.

3. Entitas usaha akan merealisasikan aktiva dalam rentang waktu periode satu tahun buku (12 bulan) setelah laporan. 

Misalnya piutang karyawan dimana perusahaan akan menerima pembayarannya dalam tempo satu tahun buku setelah periode pelaporan.

4. Kas (cash) atau setara kas kecuali yang dibatasi sehingga tidak bisa digunakan membayar kewajiban paling tidak satu tahun buku. 

Setara kas adalah investasi oleh perusahaan yang bersifat jangka pendek dan likuid.

Untuk dijadikan uang kas sangat mudah dan cepat dengan nominal yang bisa ditentukan dan resiko perubahan nilainya sangat tidak signifikan.

Apa saja yang termasuk aktiva lancar ?

Berdasarkan kriteria tersebut, berikut contoh yang termasuk dalam aktiva lancar terdiri dari :

#1. Kas dan Setara Kas 

    aktiva lancar kas
    ilustrasi uang kas tunai

    Kas bisa dikatakan sebagai aktiva lancar yang paling lancar.

    Kas (cash) ini sebenarnya sederhana ....

    Account apapun yang bisa ditabungkan di bank dan bisa ditarik/diambil dengan mudah setiap saat (sewaktu waktu) dalam bentuk kas itu dianggap kas.

    Contohnya adalah uang tunai, check (belum ditarik/diuangkan) dan juga uang kas yang disimpan di bank yang dialokasikan sebagai cadangan.

    Kas yang disimpan dibank adalah kas yang disimpan pada jenis tabungan biasa.

    Bukan tabungan deposito

    Sertifikat depisito tidak termasuk dalam kas karena adanya pembatasan waktu dalam penarikan.

    Deposito tidak bisa diambil setiap saat.

    Agar sebuah account bisa disebut dengan aset lancar, account tersebut WAJIB tersedia dan bisa segera digunakan.

    Kas yang disimpan dan tidak digunakan dalam periode atau dibatasi penggunaannya dalam siklus normal operasi perusahaan tidak disebut aset lancar.

    Seperti deposito tadi.

    Dan apa itu "Setara Kas"?

    Setara kas adalah jenis investasi jangka pendek perusahaan yang sifatnya likuid (lancar).

    Likuid artinya investasi tersebut siap dikonversikan kedalam bentuk kas dengan nilai yang bisa diukur secara pasti.

    Investasi jangka pendek biasanya memiliki tempo pencairan paling lama 3 bulan.

    Perubahan suku bunga tidak mengubah nilainya investasi secara signifikan.

    Contohnya adalah investasi reksadana di pasar uang.

    #2. Investasi Jangka Pendek yang Diperdagangkan

    Investasi yang ditujukan dijual kembali dalam jangka waktu yang pendek untuk mendapatkan gain atau keuntungan.

    Investasi ini juga merupakan aset lancar.

    Contohnya investasi membeli efek sekuritas, aset deriative yang dibeli dengan maksud untuk dijual kembali.

    Agar tidak salah menentukan apakah sebuah investasi adalah aktiva lancar atau tidak, investasi tersebut harus dilihat secara detail. Ada beberapa hal yang perlu dilihat:

    #1. Jumlah nominal investasi 

    Apabila nilai investasi yang ditanamkan tergolong besar, maka kemungkinan investasi tersebut adalah inestasi jangka panjang dan bukan termasuk dalam bagian aktiva lancar.

    Namun apabila nilai investasi yang ditanamkan tergolong kecil, umumnya investasi tersebut dikategorikan sebagai aktiva lancar

    #2. Jangka waktu pengembalian

    Setiap investasi pasti menginginkan memperoleh hasil atau return.

    Seberapa lama return investasi tersebut akan diperoleh ?

    Apabila return investasi tersebut diperoleh dalam periode yang relatif singkat, tidak sampai satu tahun sudah menghasilkan, biasa investasi tersebut digolongkan kedalam aktiva lancar.

    Namun jika investasi tersebut memiliki jangka waktu pengembalian investasi yang lama, maka investasi tersebut tidak bisa disebut dengan aktiva lancar.

    #3. Piutang Dagang | Accounts Receivable

      Piutang adalah tagihan kepada seseorang atau badan usaha lain yang muncul karena adanya penjualan secara kredit dan jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun.

      Contoh piutang adalah piutang pada perusahaan rekanan (afiliasi) dan piutang pada pelanggan.

      Apabila nanti ada penurunan nilai piutang misalnya karena adanya return penjualan, diskon ataupun piutang yang tidak bisa ditagih, maka pencatatannya harus dicantumkan dan dijelaskan secara detail pada penjelasan laporan keuangan perusahaan.

      #4. Persediaan | Inventory

        Persediaan adalah aktiva lancar yang tersimpan, baik untuk dijual kembali (misal persediaan barang dagang) maupun barang yang akan digunakan oleh perusahaan (misal bahan baku).

        Persediaan termasuk aktiva lancar karena persediaan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa diuangkan atau digunakan.

        Namun banyak yang salah kaprah tentang persediaan.

        Begini apapun bendanya, apapun jenis aktivanya, apabila aktiva tersebut bertujuan untuk dijual kembali, atau diproses kembali, maka itulah persediaan.

        Untuk mempermudah memahami persediaan, masih ingat pertanyaan saya diatas tadi ?

        Apakah rumah adalah aktiva lancar ?

        Iya rumah...

        Aset yang tidak bisa bergerak dan nilainya juga besar apakah itu aktiva lancar ?

        Saya yakin kebanyakan pasti menjawab BUKAN.

        Mungkin termasuk juga anda.

        Rumah bukan aktiva lancar tapi rumah adalah aktiva tetap. Begitu kira kira alasannya.

        Sekilas memang tidak salah, namun jawaban tersebut belum tentu benar.

        Lho kok bisa ?

        Perlu diketahui terlebih dahulu apa fungsi rumah tersebut bagi perusahaan.

        Apabila rumah tersebut digunakan untuk tempat tinggal salah satu manajer perusahaan atau digunakan sebagai kantor cabang.

        Jawaban anda pasti benar.

        Rumah tersebut adalah aktiva tetap dan bukan aktiva lancar.

        Namun apabila rumah tersebut ternyata tidak digunakan sama sekali dan dibangun/dibeli untuk dijual kembali.

        Maka rumah tersebut adalah aktiva lancar.

        Misalnya perusahaan yang bisnis utamanya adalah jual beli rumah atau developer.

        Rumah tersebut termasuk kedalam PERSEDIAAN perusahaan.

        Bukan aktiva tetap.

        Anda tahu ciputra grup ? salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia.

        Mereka memiliki ribuan unit rumah dan apartemen.

        Tidak ada satupun yang digunakan karena rumah tersebut dibangun untuk dijual kembali.

        Bagi ciputra dan developer lain, rumah tersebut dijadikan stok persediaan barang dagang mereka.

        Pada neraca perusahaan, ribuan unit rumah dan apartemen tersebut ada didalam akun persediaan.

        Sekali lagi, bukan aktiva tetap.

        Lho... walaupun bukan perusahaan properti, perusahaan diindustri lain bukannya juga memiliki rumah yang mereka bisa menjualnya kembali dan mendapat keuntungan.

        Apakah juga termasuk aktiva lancar ?

        Tidak.

        Perusahaan yang bisnisnya bukan jual beli rumah, tapi punya rumah yang bisa dijual bukanlah aktiva lancar.

        Rumah tersebut tetap aktiva tetap.

        Ketika awal perusahaan tersebut membangun atau membeli rumah, tidak ada niatan perusahaan tersebut untuk menjual kembali rumah tersebut. Perusahaan bertujuan untuk menempati dan memanfaatkan rumah tersebut untuk kepentingan operasionalnya.

        Jika ditengah perjalanan dan kondisi tertentu yang memaksa perusahaan menjual rumah tersebut dan mendapatkan laba.

        Maka laba tersebut adalah laba non operasional. Bukan laba operasional karena jual beli rumah bukanlah bisnis utamanya.

        Semoga bisa dipahami, jadi apapun bentuknya mau mobil, rumah, gedung, mesin dengan harga yang fantastis sekalipun jika tujuannya adalah dijual kembali maka itu adalah aktiva lancar.

        #5. Beban Dibayar Dimuka | Prepaid Expenses

          Beban dibayar dimuka adalah aset yang diperoleh karena adanya pembayaran yang dilakukan terlebih tetapi aset tersebut belum dimanfaatkan.

          Manfaat dan pemakaian beban dibayar bimuka tidak akan habis dalam satu periode.

          Contoh beban dibayar dimuka adalah sewa gedung yang dibayar dimuka, pembayaran asuransi dimuka.

          Misalnya perusahaan menyewa sebuah ruko untuk kantor cabang.

          Perusahaan menyewa ruko dengan harga Rp 100.000.000 selama sepuluh tahun dan dibayar lunas dimuka.

          Jadi sebelum perusahaan menempati dan memanfaatkan ruko tersebut, perusahaan sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000.000 tersebih dahulu.

          Uang Rp 100.000.000 tersebut adalah aset beban dibayar dimuka perusahaan yang nanti akan dimanfaatkan ditahun mendatang.

          #6. Wesel Tagih | Note Receivable

          Wesel tagih (promissory notes receivable) adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain.

          Wesel tagih bisa dikatakan sebagai piutang dagang perusahaan.

          Namun wesel tagih dan piutang memiliki perbedaan.

          Wesel tagih pada umumnya bersifat lebih formal daripada piutang dagang.

          Terdapat perjanjian antara perusahaan (debitur) dengan kreditur secara tertulis dan mengikat secara resmi untuk melunasi atau membayar piutangnya pada waktu yang telah ditentukan.

          Pada wesel tagih juga bisa terdapat bunga dan bisa dipindah tangankan atau dijual kepada pihak lain sebelum wesel tagih tersebut jatuh tempo.

          Jadi ketika perusahaan membutuhkan kas, namun penerima wesel tagih belum membayar utangnya, perusahaan bisa menjual wesel tagih tersebut kepihak lain.

          Nanti pihak lain ini yang akan menerima pelunasan wesel dari kreditur.

          #7. Perlengkapan

          Perlengkapan (suppplies) merupakan aset lancar perusahaan yang berfungsi untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan.

          Perlengkapan (supplies) merupakan barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk melengkapi atua mendukung kegiatan operasional perusahaan.

          Bentuk perlengkapan relatif kecil dan biasanya akan habis dipakai atau bisa dipakai berulang ulang.

          Contoh aktiva lancar perlengkapan adalah kertas, tinta, nota, printer dan barang barang dengan nominal kecil lainnya

          #8. Pendapatan yang Masih Harus Diterima 

          Maksud dari pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan perusahaan namun pembayarannya masih belum diterima oleh perusahaan.

          #9. Cadangan Kerugian Piutang

          Cadangan kerugian piutang adalah kas cadangan perusahaan yang dibuat untuk mengantisipasi jika ada piutang yang tidak bisa ditagih.

          #10. Kas Kecil | Petty Cash

          Kas kecil adalah aktiva lancar perusahaan yang memang disediakan secara khusus untuk membayar keperluan yang relatif kecil.

          Pengertian Petty-Cash (Kas Kecil) dalam Akuntansi

          Pengertian Petty-Cash (Kas Kecil) dalam Akuntansi

          Pengertian kas kecilsuatu hari kawan saya yang sedang kerja di sebuah perusahaan lumayan besar. Dia disuruh membeli minuman, camilan, dan beberapa alat tulis oleh bosnya karena secara mendadak ada relasi bisnis yang lumayan penting buat bosnya datang ke kantornya.

          Berangkatlah teman saya itu, tapi sebelumnya dia minta uang ke staff bendahara dulu....

          Selesai masalah...

          Namun teman saya itu bertanya, kok gampang banget ambil uang di kantornya? Untuk keperluan beli camilan? Apa memang di alokasikan atau campur-campur uang bosnya?

          Nah untuk itulah kita akan berbicara kas kecil atau yang juga disebut petty cash.

          Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash


          petty cash
          kas kecil atau petty cash
          Pengertian kas kecil atau petty cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis/perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin namun jumlah nominalnya relatif kecil. Tidak material.

          Petty cash mempunyai beberapa karakteristik yaitu :
          • Jumlah nominalnya dibatasi, tidak lebih ataupun tidak kurang dari jumlah nominal tertentu yang sudah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Tentunya masing masing perusahaan menetapkan jumlah nominal yang berbeda beda sesuai dengan kebijakan dan skala operasional perusahaan.
          • Digunakan untuk mendanai transaksi yang nominalnya kecil dan rutin terjadi setiap hari, ribet juga kan kalau misalnya ada keperluan seperti keperluan ATK yang jumlahnya tidak seberapa dan tiap saat selalu keluar biayanya jika harus mengambil uang harus berprosedur prosedur dulu?

          Tujuan Kas Kecil

          Ada beberapa tujuan dibentuknya kas kecil, berikut diantaranya :
          • Menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dialami oleh suatu bagian di kantor
          • Menghindari cara pembayaran yang tidak ekonomis juga tidak praktis atas pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan mendadak.
          • Meringankan beban staff karyawan dalam memberikan pelayanan secara maksimal kepada pelanggan juga termasuk kepada relasi bisnis pimpinan.
          • Mempercepat aktivitas atasan yang menggunakan dana secara mendadak dan juga tidak terencana sebelumnya.

          Pembayaran Kas Kecil

          Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk suatu hal seperti berikut:
          • Pengeluaran kas kecil biasanya telah ditentukan batas maksimalnya setiap terjadi pengeluaran
          • Pengeluaran tidak diperbolehkan untuk pemberian pinjaman (utang) kepada staf
          • Bukti pengeluaran kas kecil harus ditanda-tangani oleh bagian pemegang petty cash
          • Apabila ada bukti pembayaran, seperti kuitansi, faktur atau bukti pendukung yang lain harus dilampirkan juga pada bukti pengeluaran kas.

          Pengisian Kas Kecil

          Jadi apabila jumlah nominal uang yang terdapat dalam akun kas kecil telah menipis, maka dana kas kecil harus diisi lagi dengan cara sebagai berikut:
          • Pemegang petty cash mengajukan permintaan kepada bendahara kas
          • Pemegang petty cash menyiapkan daftar pengeluaran yang telah dilampiri bukti transaksi atas pengeluaran kas kecil.
          • Jika telah sesuai dengan ketentuan, bendahara kas memberikan tanda persetujuan kepada formulir permintaan tersebut dan memberi dana sebesar jumlah nominal kas kecil yang sudah dikeluarkan.

          Metode Pencatatan Petty Cash / Kas Kecil

          Didalam akuntansi, ada dua metode yang umumnya digunakan dalam pencatatan kas kecil

          1. Sistem Dana Tetap | Imprest Fund System 

          Metode sistem dana tetap ini merupakan metode pembukuan kas kecil dimana rekening kas kecil jumlahnya SELALU TETAP.

          Setiap pengeluaran kas yang terjadi, pemegang petty cash tidak serta merta langsung mencatatnya, tetapi hanya sekedar mengumpulkan bukti transaksi pengeluarannya.

          Dan pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, apabila dana petty cash hampir habis, baru dilakukan pencatatan pembukuan berdasarkan pada bukti transaksi pengeluaran yang telah dikumpulkan.

          Kemudian pemegang kas kecil melakukan pengajuan pembentukan kembali dana kas kecil kepada bendahara kas sebesar nominal yang telah dikeluarkan menurut pembukuan dan bukti transaksi pengeluaran.

          Sehingga jumlah nominal dana kas kecil tetap seperti jumlah kas kecil semula.

          # Langkah Langkah Operasional Metode Impress

          1. Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diberi sejumlah uang tunai yang nantinya untuk pembayaran atas pengeluaran yang diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan dalam dalam waktu tertentu.
          2. Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran transaksi pengeluaran .
          3. Setelah dana kas kecil habis/hampir habis, kasir membentuk kembali dana kas kecil, mengisinya sebesar jumlah nominal pengeluaran yang terjadi.
          Untuk contoh soal kas kecil metode impres, silahkan anda bisa baca sekarang juga di contoh soal kas kecil metode impress

          2. Sistem Dana Berubah | Fluctuation Fund System

          Sistem dana berubah sering disebut juga sistem fluktuasi atau pun dana mengambang.

          Sistem ini menghendaki bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan akan tetapi sesuai dengan kebutuhan.

          Misalnya, ketika pertama kali membuat kebijakan, perusahaan menetapkan jumlah nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta kemudian digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemudian kas kecil diisi kembali.

          Ketika waktu pengisian, jika perusahaan menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah kas kecil harus sama jumlahnya dengan saldo awal kas kecil.

          Namun pada metode sistem dana berubah, jumlah pengisian kembali kas kecil tidak harus sama dengan jumlah nominal saldo awalnya, jadi bisa kurang atau lebih.

          Untuk contoh soal kas kecil metode fluktuasi, silahkan baca di contoh soal kas kecil metode fluktuasi

          Baiklah, apakah sudah ada pandangan mengenai kas kecil? Semoga artikel ini membantu anda.

          Contoh Soal Metode Impress - Kas Kecil Metode Impress

          Contoh Soal Metode Impress - Kas Kecil Metode Impress

          Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang kas kecil, kali ini akan dilanjutkan dengan contoh soal kas kecil metode impress

          Sekilas tentang Kas Kecil Metode Impress | Sistem Dana Tetap

          Imprest Fun System atau sistem dana tetap, nama lain dari metode impress adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecilnya tidak berubah alias tetap.

          Apabila terjadi pengeluaran kas kecil, pemegang kas kecil tidak erta merta melakukan pencatatan atas transaksinya, tetapi sebatas mengumpulkan bukti bukti transaksi pengeluaran yang terjadi

          Sekali lagi, TIDAK melakukan pencatatan saat transaksi !!

          Jika dana petty cash mau habis, barulah pemegang kas kecil pencatatan transaksi dengan berdasarkan pada bukti transaksi yang telah dikumpulkan.

          Kemudian mengajukan pembentukan kembali dana kas kecil kepada bendahara yang nominalnya sesuai dengan pembukuan dan bukti transaksi, sehingga jumlah dana kas kecilnya tetap sama seperti semula

          Langkah langkah operasional kas kecil metode impress :
          1. Pembentukan dana kas kecil, pemegang kas kecil diberi sejumlah uang untuk pembayaran transaksi yang dinilai tidak material yang diprediksi dapat memenuhi kebutuhan dalam rentang waktu terte tu.
          2. Penggunaan kas kecil untuk pembayaran transaksi pengeluaran pengeluaran.
          3. Saat dana kas kecil telah habis, maka kas kecil diisi kembali dengan jumlah nominal yang sama dengan jumlah pengeluaran atas transaksi yang terjadi.

          Contoh Soal Kas Kecil Metode Imprest | Sistem Dana Tetap

          PT Astrea bersama menetapkan kas kecil untuk pembayaran pengeluaran dalam nominal yang kecil.

          Kas kecil tersebut dimulai pada tanggal 1 januari 2015 dengan menerima uang sebesar Rp 2.500.000 dari akun kas

          Berikutnya, kas kecil akan diisi kembali disetiap tanggal 15 dan tanggal 30

          Transaksi transaksi pengeluaran yang terjadi dan menggunakan kas kecil selama bulan januari 2015 adalah sebagai berikut :

          03 Januari     Dibeli materai Rp 300.000
          08 Januari     Pembayaran beban listrik Rp 320.000 dan air Rp 280.000
          11 Januari     Dibayar biaya iklan di koran jawa pos Rp 250.000
          14 Januari     Kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000 sehingga disetor kembali ke akun Kas
          15 Januari     Dana kas kecil diisi kembali
          19 Januari     Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000
          21 Januari     Dibayar biaya telepon Rp 360.000
          29 Januari     Dibayar untuk biaya pengobatan staf yang sakit Rp 200.000
          30 Januari     Dana kas kecil diisi kembali

          Catatlah jurnal umum dengan menggunakan metode impress

          Tanggal Keterangan Debit Kredit
          [ Pembentukan dana Kas Kecil ]
          1/1/2015 Kas Kecil Rp2.500.000
          Kas
          Rp2.500.000
          [pengeluaran kas kecil tidak dicatat saat terjadi transaksi]
          3/1/2015 ------
          ------ ------
          8/1/2015 ------
          ------ ------
          11/1/2015 ------
          ------ ------
          [Penurunan saldo kas kecil dan dikembalikan ke akun kas]
          14/12/2014 Kas Rp500.000
          Kas Kecil
          Rp500.000
          [ Pengisian kembali dana kas kecil ]
          15/12/2014 Perlengkapan Kantor Rp300.000
          Biaya Listrik Rp320.000
          Biaya Air Rp280.000
          Biaya Iklan Rp250.000
          Kas
          Rp1.150.000
          [pengeluaran kas kecil tidak dicatat saat terjadi transaksi]
          19/01/2015 ------
          ------ ------
          21/01/2015 ------
          ------ ------
          29/01/2015 ------
          ------ ------
          [ pengisian dana kas kecil ]
          30/01/2015 B. Angkut Rp240.000
          Biaya Telepon Rp360.000
          B rupa rupa Rp200.000
          Kas
          Rp800.000

          Contoh Soal Sistem Fluktuasi - Kas Kecil Metode Fluktuasi

          Contoh Soal Sistem Fluktuasi - Kas Kecil Metode Fluktuasi

          Kita tahu bahwa pengertian kas kecil adalah uang kas yang jumlahnya tidak begitu material namun sangat penting keberadaannya.

          Dalam pencatatannya terdapat dua metode, Metode impress dan metode fluktuatsi.

          Kali ini yang akan saya bahas adalah tentang kas kecil sistem flutuasi

          Kas kecil metode sistem fluktuasi, atau yang juga banyak disebut sebagai:

          Fluctuation Fund System (Sistem dana Berubah)

          Pada  sistem dana berubah ini menyatakan bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.

          Misalnya ketika manajemen membuat keputusan pertama kali perusahaan menetapkan nominal kas kecil sebesar Rp 5 Juta.

          Lalu kas kecil tersebut dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan lalu kemudian kas kecil diisi kembali.

          Saat pengisian kembali, jika menggunakan sistem dana tetap, maka jumlah nominal kas kecil harus sama dengan jumlah kas kecil awal (saldo awal)

          Sedangkan pada kas kecil sistem fluktuasi, jumlah nominal pengisian kas kecilnya tidak harus sama dengan saldo awalnya, tapi bisa kurang atau lebih.

          Contoh Soal pencatatan kas kecil sistem flutuasi

          PT. Astria Bersama menyelenggarakan kas kecil untuk pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil.

          Kas tersebut mulai dibuka pada tanggal 2 Desember 2014 dengan menerima uang sebanyak Rp 4.000.000 dari Kas.

          Untuk selanjutnya kas kecil diisi setiap tanggal 15 dan 30.

          Transaksi yang berhubungan dengan kas kecil selama bulan desember 2014 adalah sebagai berikut:

          03 desember    Dibeli materai Rp 300.000
          08 desember    Dibayar rekening listrik Rp 320.000 dan air Rp 230.000
          11 desember    Dibayar biaya iklan pada harian kompas Rp 250.000
          14 desember    Dana kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000 disetor kembali ke kas
          15 desember    Dana kas kecil diisi kembali.
          19 desember    Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000
          21 desember    Dibayar biaya telepon Rp 350.000
          27 desember    Dibeli perlengkapan kantor Rp 650.000
          29 desember    Dibayar untuk pengobatan karyawan yang sakit Rp 200.000
          29 desember    Dibayar biaya angkut barang Rp 130.000
          30 desember    Dana kas kecil diisi kembali.

          Diminta: Buatlah jurnal umum, jika menggunakan Metode Fluktuasi (Fluctuation Fund System)

          Maka jurnal kas kecilnya adalah seperti ini:

          Tanggal Keterangan Debit Kredit
          Pembentukan dana Kas Kecil ]
          02/12/2014 Kas Kecil Rp4.000.000
          Kas Rp4.000.000
          [ pengeluaran dana kas kecil langsung di catat ]
          03/12/2014 Perlengkapan Kantor Rp300.000
          Kas Kecil Rp300.000
          08/12/2014 Biaya Listrik Rp320.000
          BiayaAir Rp230.000
          Kas Kecil Rp550.000
          11/12/2014 Biaya Iklan Rp250.000
          Kas Kecil Rp250.000
          [ Penurunan saldo kas kecil ]
          14/12/2014 Kas Rp500.000
          Kas Kecil Rp500.000
          [ Pengisian kembali dana kas kecil ]
          15/12/2014 Kas Kecil Rp1.100.000
          Kas Rp1.100.000
          pencatatan pengeluaran kas kecil ]
          19/12/2014 Biaya angkut Rp240.000
          Kas Kecil Rp240.000
          21/12/2014 Biaya Telepon Rp350.000
          Kas Kecil Rp350.000
          27/12/2014 Perlengkapan Kantor Rp650.000
          Kas Kecil Rp650.000
          29/12/2014 Biaya Rupa rupa Rp200.000
          Kas Kecil Rp200.000
          29/12/2014 Biaya angkut Rp 130.00
          Kas Kecil Rp130.000
          [ pengisian kembali dana kas kecil ]
          30/12/2014 Kas Kecil Rp1.570.000
          Kas Rp1.570.000


          Persediaan Barang Dagang dan Pencatatan Akuntansi

          Persediaan Barang Dagang dan Pencatatan Akuntansi

          Apa Itu Persediaan Barang Dagang ?

          Pengertian persediaan barang dagang adalah aset perusahaan yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali dan mendapatkan keuntungan.

          Persediaan barang dagang (inventory) bisa dikatakan sebagai aset yang menganggur atau aset yang menunggu untuk dikeluarkan (dijual). Persediaan barang dagang adalah salah satu aset yang termasuk aktiva lancar.

          Persediaan barang dagang dimiliki oleh perusahaan dagang dimana perusahaan hanya membeli dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk fisik barangnya.

          Apapun bentuknya, berapapun nilai nominalnya apabila aset tersebut dimaksudkan untuk dijual kembali dalam artian aset tersebut adalah "dagangan" utama, core bisnis perusahaan maka aktiva tersebut termasuk kedalam persediaan barang dagang.

          Mobil termasuk persediaan apabila perusahaaan tersebut bergerak dibidang jual beli mobil.

          Rumah juga termasuk persediaan barang dagang apabila bisnis utama perusahaan adalah developer atau jual beli rumah.

          Tapi jangan sampai salah membedakan..

          Misalnya perusahaan dealer mobil, mereka menjual mobil sekaligus memiliki mobil untuk operasional yang digunakan untuk keperluan kantor dan tidak dijual.

          Mobil yang mereka jual adalah persediaan barang dagang.

          Namun mobil yang mereka pakai untuk menunjang keperluan kantor adalah aktiva tetap.

          Sama sama mobil tapi perlakuan terhadap mobil tersebut bisa berbeda.

          Strategi Persediaan Barang Dagang

          Terdapat beberapa cara yang dilakukan perusahaan dagang untuk mengatur dan mempersiapkan persediaan barang dagang mereka.

          #1. Lot Size Inventory (Bath Stock)

          Lot size inventory adalah pengadaan persediaan barang dagang dalam jumlah besar melebihi perkiraan kebutuhan yang ada pada saat ini.

          Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan potongan harga dan ongkos pengiriman persediaan barang dagang.

          Biasanya supplier memberikan potongan harga dan ongkos pengiriman per unit menjadi lebih murah apabila pembelian barang dilakukan dalam jumlah yang besar.

          #2. Fluctuation Stock (Stok Fluktuasi)

          Fuctuation stock adalah pembelian persediaan barang untuk menghadapai kemungkinan terjadi fluktuasi permintaan dari pelanggan yang sulit diperkirakan.

          Pengadaan ini lebih bersifat berjaga jaga terhadap permintaan konsumen yang tiba tiba melonjak secara drastis yang tidak diprediksi sebelumnya.

          Ketika permintaan meningkat namun stok persediaan tidak mencukupi, maka itu adalah kerugian bagi perusahaan.

          #3. Anticipation Stock (Persediaan Antisipasi)

          Anticipation stock adalah pembelian persediaan barang untuk menghadapi lonjakan permintaan dari konsumen yang bisa diramalkan atau telah diperkirakan.

          Biasanya pedagang menggunakan perkiraan dari pola konsumsi masyarakat sepanjang tahun yang umum terjadi.

          Misalnya sebulan atau dua bulan sebelum hari raya idul fitri, pedagang pakaian umumnya telah membeli persediaan dalam jumlah besar karena sudah bisa diprediksi bahwa mendekati lebaran permintaan pakaian akan melonjak secara drastis.

          Maka pedagang akan menyetok pakaian untuk berjaga jaga agar tidak kekurangan barang.

          #4. Persediaan Konsinyasi

          Barang konsinyasi adalah persediaan yang ditempatkan atau dititipkan ditempat lain untuk dijual. Bisa ditempatkan di tempat agen, cabang, atau mitra usaha.

          Dalam bahasa yang lebih singkat: Titip barang untuk dijualkan.

          Konsinyasi adalah salah satu strategi penjualan yang banyak dilakukan dan tempat yang dititipi barang akan mendapatkan komisi apabila barang tersebut laku terjual.

          Pencatatan Akuntansi Persediaan Barang Dagang

          Pencatatan persediaan barang dagang adalah pencatatan atas semua transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang dagang.

          Apa saja transaksi yang bisa mempengaruhi persediaan barang ? dan bagaimana jurnal transaksi persediaan barang dagang ?

          faktor persediaan barang dagang

          #1. Pembelian Barang Dagang

          Pembelian barang dagang akan menambah persediaan barang dagang.

          #2. Biaya Angkut Pembelian

          Biaya angkut pembelian adalah semua ongkos kirim yang dibayarkan untuk mendatangkan barang dagang dari tempat supplier sampai ke gudang/tempat pembeli.

          Termasuk biaya bongkar muat dan asuransi pengiriman (bila ada). Namun ada pembelian dimana ongkos kirim menjadi tanggung jawab pihak supplier.

          Terdapat 2 istilah yang cukup penting yang berhubungan dengan pengiriman barang.

          #1. FOB Shipping Point
          1. FOB (Free on Board) shipping point adalah barang akan menjadi milik pembeli ketika barang TELAH KELUAR dari tempat/gudang penjual.
          2. Maka, biaya pengiriman adalah tanggung jawab pembeli
          #2. FOB Destination Point
          1. FOB Destination point adalah barang akan menjadi milik pembeli ketika barang TELAH SAMPAI ke gudang pembeli. Selama perjalanan pengiriman, barang masih milik dan tanggung jawab penjual.
          2. Maka, biaya pengiriman adalah tanggung jawab penjual (supplier)

          #3. Return Pembelian

          Return pembelian adalah pengembalian semua atau sebagian persediaan barang dagang kepada supplier.

          Return pembelian biasanya terjadi karena barang yang dipesan tidak memenuhi spesifikasi seperti yang diminta.

          Bisa karena barang cacat, atau ukuran, bahan dan warna tidak sesuai permintaan.

          #4. Potongan Pembelian

          Potongan pembelian adalah potongan atau diskon yang diperoleh akibat pembelian persediaan barang dagang.

          Biasanya potongan diberikan apabila perusahaan melakukan pembelian persediaan barang dalam jumlah yang besar.

          #5. Penjualan Barang Dagang

          Penjualan barang dagang sudah jelas, persediaan akan berkurang karena barang dagang telah laku terjual.

          #6. Biaya Angkut Penjualan

          Biaya yang dikeluarkan untuk mengirim barang dagang yang sudah terjual hingga barang tersebut sampai ke tempat konsumen.

          #7. Return Penjualan

          Return penjualan adalah pengembalian barang dagang oleh konsumen. Return penjualan biasanya terjadi karena ada spesifikasi barang yang tidak sesuai dengan yang disepkatai/diinginkan oleh konsumen.

          Bisa disebabkan karena barang tersebut cacat atau warna, ukuran dan bahan tidak sesuai dengan yang spesifikasi yang telah ditentukan.

          Return penjualan akan menambah jumlah persediaan barang dan menurunkan penjualan.

          #8. Potongan Penjualan

          Potongan penjualan adalah diskon atau potongan yang diberikan kepada konsumen yang membeli.

          Potongan biasanya diberikan apabila konsumen melakukan pembelian secara tunai dan dalam jumlah yang besar.

          #9. [Tambahan] Pajak (PPN atau PPnBM)

          Adanya PPN atau PPnBM juga bisa mempengaruhi persediaan. Biasanya, pembelian atau penjualan produk akan dikenai tarif pajak.

          Namun pembahasan mengenai pajak ini akan dibahas disini agar tidak terlalu panjang dan lebih fokus.

          Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang

          Metode pencatatan akuntansi persediaan barang dagang terdapat dua metode.

          Metode fisik dan metode perpetual.

          #1. Metode Fisik

          Seperti namanya, metode pencatatan fisik mengharuskan perhitungan barang secara fisik digudang untuk mengetahui jumlah persediaan barang.

          Ketika terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan persediaan, persediaan tidak langsung dicatat/dijurnal.

          Hanya transaksinya yang dijurnal.

          Misalnya transaksi pembelian atau penjualan, maka yang dicatat adalah transaksi pembelian atau penjualan tersebut.

          Walaupun jumlah persediaan digudang bertambah atau berkurang, pos persediaan tidak perlu dicatat.

          Contoh jurnal pembelian atau penjualan pada metode fisik akan terlihat seperti ini

          jurnal persediaan metode fisik
          Seperti yang terlihat pada jurnal tersebut, tidak ada pencatatan akun persediaan barang.

          Untuk mengetahui jumlah persediaan, pada akhir periode persediaan barang harus dihitung secara fisik (stock opname).

          Salah satu kelemahan metode fisik adalah tidak bisa mengetahui jumlah persediaan secara pasti sebelum dilakukan perhitungan fisik persediaan.

          Dan karena jumlah persediaan tidak dicatat maka harga pokok penjualan (hpp) juga tidak bisa diketahui.

          HPP baru bisa dihitung ketika persediaan sudah dihitung secara fisik pada akhir periode.

          Bisa dibayangkan apabila dibutuhkan pelaporan persediaan setiap bulan, maka akan menghabiskan banyak waktu hanya untuk menghitung persediaan barang.

          #2. Metode Perpetual

          Tidak seperti metode fisik, metode pencatatan persediaan perpetual adalah metode yang mencatat/menjurnal persediaan barang dagang apabila terdapat transaksi yang berhubungan dengan persediaan.

          Jadi apabila terdapat transaksi yang menyebabkan jumlah persediaan berubah, maka rekening persediaan juga akan turut dicatat.

          Contoh jurnal transaksi pembelian dan penjualan metode perpetual.

          contoh jurnal persediaan metode perpetual

          Seperti yang terlihat pada contoh jurnal tersebut, bahwa persediaan turut dicatat dalam transaksi pembelian dan penjualan barang dan juga semua transaksi yang bisa mempengaruhi jumlah persediaan barang.

          Dan pada transaksi penjualan langsung disandingkan dengan harga pokok penjualan (HPP).

          Jumlah persediaan barang dan harga pokok penjualan langsung bisa diketahui sewaktu waktu tanpa harus menunggu perhitungan fisik.

          Penggunaan metode pencatatan perpetual ini akan memudahkan dalam penyusunan laporan laba rugi dan neraca karena tidak harus menghitung jumlah persediaan barang secara fisik diakhir periode untuk "hanya" mengetahui saldo persediaan akhir.

          Walaupun pada pencatatannya tidak perlu mengadakan perhitungan fisik, ada suatu hari perusahaan harus mengecek langsung jumlah persediaan dan mencocokkannya dengan laporan pencatatan.

          Perhitungan fisik memang masih diperlukan, namun dilakukan hanya ketika dibutuhkan.

          Hal ini dilakukan untuk menghindari ketidakcocokan jumlah fisik persediaan yang ada digudang dan buku catatan.

          Apabila ada selisih antara perhitungan fisik dan pencatatan, maka harus dicari penyebab mengapa ada selisih.

          Ketidakcocokan ini bisa terjadi karena hal hal seperti kesalahan dalam penulisan/penjurnalan, atau karena ada hal yang mengurangi persediaan seperti barang tercuri atau barang mengalami kerusakan.

          Agar lebih mudah untuk memahami metode fisik dan perpetual beserta perbedaan pencatatannya, lebih baik mempelajari dengan contoh soal transaksi persediaan barang dagang.

          # Contoh Soal Persediaan Barang Dagang
          1.  PT Nivia Rotan melakukan pembelian tunai 10 unit kursi seharga Rp 500.000 per kursi dan mendapatkan potongan sebesar 5 %. PT Nivia Rotan harus menanggung ongkos pengiriman sebesar Rp 400.000.
          2.  Ketika barang telah diterima, ternyata terdapat 1 buah kursi yang cacat dan dikembalikan lagi kepada supplier
          3. Sebanyak 7 kursi terjual secara tunai dengan harga Rp 950.000 /unit dengan memberikan diskon sebesar 5 % kepada pembeli dan untuk mengantar kursi tersebut hingga kerumah pembeli, PT Nivia Rotan mengeluarkan uang sebesar Rp 100.000
          4. Sebanyak 2 kursi dikembalikan lagi/direturn karena tidak memenuhi speksifikasi pembeli.
          Maka pencatatan jurnal transaksi tersebut dengan metode fisik dan metode perpetual adalah sebagai berikut, dan anda bisa membandingkan perbedaan diantara keduanya.
          Jurnal Persediaan Barang Dagang

          Keterangan

          Transaksi 01.

          Jumlah Rp 5.150.000 diperoleh dari pembelian bersih. yaitu jumlah pembelian - diskon pembelian kemudian ditambah biaya angkut pembelian

          Total pembelian 10 unit: 10 X Rp 500.000 = Rp 5.000.000

          Diskon pembelian : 5% x Rp 5.000.000 = Rp 250.000

          Harga pembelian : Rp 5.000.000 - Rp 250.000 = Rp 4.750.000

          Pembelian bersih : Rp 4.750.000 + Ongkir Rp 400.000 = Rp 5.150.000

          Apabila dijurnal satu persatu akan terlihat seperti ini:

          jurnal pembelian persediaan barang

          Transaksi no 2 : pencatatan adanya return pembelian.

          Transaksi no 3: Disini terlihat perbedaan antara metode fisik dan perpetual
          • Metode fisik hanya mencatat transaksi penjualan saja dan tidak mencatat pengeluaran persediaan, karena persediaan akan dihitung secara fisik diakhir periode.
          • Metode perpetual bukan hanya mencatat penjualan, namun juga mencatat pengeluaran persediaan yang akan menambah harga pokok penjualan (HPP).
          Penjelasan mengenai angka yang tertera bisa dilihat disini.

          jurnal penjualan barang dagang


          Transaksi no 4:
          • Metode fisik hanya mencatat return penjualan dan tidak mencatat "persediaan" yang datang kembali (return) karena nanti persediaan akan dicatat secara fisik diakhir periode.
          • Metode perpetual mencatat persediaan yang datang kembali.
          Penjelasan mengenai angka yang tertera:

          jurnal return penjualan barang dagang

          Metode Penilaian Persediaan

          Sifat persediaan barang dagang sangat beragam. Hal ini menyebabkan perlakuan dan penilaian terhadap persediaan bisa berbeda beda.

          Misalnya, barang yang barang yang mudah aus, cepat busuk, atau harus dikeluarkan terlebih dahulu memiliki perlakuan yang berbeda dengan barang yang tahan lama.

          Barang pecah belah perlakuannya berbeda dengan barang yang tahan banting.

          Maka, diperlukan prioritas perlakuan mengenai arus keluar masuk barang dari gudang. Mana yang harus dikeluarkan terlebih dahulu dan yang dikeluarkan paling akhir.

          Penilaian persediaan barang akan semakin rumit apabila terdapat harga yang berbeda diantara persediaan barang sejenis.

          Misalnya, 5 hari yang lalu UD Beras Jaya membeli persediaan beras sebanyak 1 ton dengan harga Rp 10.000 per kg.

          Kemudian pada hari ini membeli persediaan beras kembali sebanyak 2 ton dengan harga Rp 11.000.000

          Terlihat ada perbedaan harga pembelian barang dalam tempo 5 hari.

          Kita tahu, beras memiliki fluktuasi harga yang lumayan tinggi saat paceklik.

          Ketika beras terjual, beras mana yang harus dikeluarkan ?

          Apakah beras dengan harga Rp 10.000 per kg atau Rp 11.000 per kg ?

          Untuk itulah terdapat 3 metode yang diciptakan untuk mencatat dan menilai persediaan barang, yaitu:

          #1. FIFO (First In First Out) | masuk pertama, keluar pertama

          Pada metode FIFO, persediaan yang pertama kali masuk adalah yang keluar terlebih dahulu.

          Misalnya pada kasus UD Beras Jaya tadi, ketika beras terjual, maka beras yang dikeluarkan adalah beras seharga Rp 10.000 dahulu, apabila sudah habis maka kemudian beras seharga Rp 11.000 yang dikeluarkan.

          #2. LIFO (Last In First Out) | masuk terakhir, keluar pertama

          Pada metode LIFO, barang yang terakhir kali masuk adalah yang keluar pertama.

          Pada kasus UD Beras Jaya tadi, ketika beras terjual maka yang pertama kali keluar adalah beras seharga Rp 11.000, apabila beras seharga tersebut telah habis maka beras seharga Rp 10.000 dikeluarkan kemudian.

          #3. Metode Rata Rata (Average Method)

          Metode penilain persediaan rata rata adalah nilai persediaan dari nilai persediaan metode LIFO dan metode FIFO.

          Anda bisa membaca lanjutan ulasan metode rata rata disini : Harga Pokok Penjualan Metode Rata Rata

          Apabila terdapat kesalahan penulisan, penjumlahan atau anda punya pemikiran yang lain, silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar. 
          4 Perbedaan PIUTANG DAGANG dan PIUTANG WESEL

          4 Perbedaan PIUTANG DAGANG dan PIUTANG WESEL

          Piutang Dagang Vs Piutang Wesel

          Piutang dagang dan piutang wesel adalah tagihan (piutang) yang timbul karena adanya transaksi penjualan barang secara kredit.

          Dimana letak perbedaannya ?

          Perhatikan infografis dibawah ini

          perbedaan piutang dagang dan piutang wesel

          # Piutang Dagang

          1. Tidak Tertulis

          Piutang dagang adalah tagihan yang tidak disertai surat perjanjian tertulis (formal). Biasanya hanya mengandalkan unsur kepercayaan terhadap pelanggan dan kebijakan dari perusahaan.

          Namun begitu, biasanya pada transaksi penjualan kredit yang menimbulkan piutang dagang, pada faktur penjualan umumnya terdapat syarat pembayaran yang harus dilunasi oleh kreditur.

          Syarat pembayaran ini contohnya 2/10, n/30.

          Artinya, pembeli akan mendapatkan diskon apabila melunasi utangnya 10 hari pertama setelah pembelian. Dan jangka waktu pelunasan piutang selama 30 hari setelah hari pembelian kredit dilakukan.

          2. Jangka Waktu

          Umur piutang dagang tidak lebih dari satu tahun. Jadi piutang dagang termasuk salah satu jenis aktiva lancar.

          3. Tidak Bisa Diperjualbelikan

          Piutang dagang tidak bisa diperjual belikan kepada pihak ketiga.

          Ketika perusahaan membutuhkan dana segera, piutang dagang tersebut tidak bisa dijual kepada pihak lain. Harus menunggu pelanggan (kreditur) tersebut melunasinya.

          4. Tidak terdapat Bunga

          Pada piutang dagang tidak ada bunga yang dibebankan kepada kreditur. Bahkan lebih sering diberikan potongan (diskon) dengan syarat tertentu seperti syarat pembayaran 2/10, n/30

          Tambahan:
          Umumnya, pelanggan yang diberikan piutang dagang adalah pelanggan lama dengan nominal yang tidak terlalu besar.

          Selain pelanggan model tersebut, biasanya perusahaan tidak memberikan fasilitas penjualan kredit atau menggunakan Piutang Wesel.

          # Piutang Wesel

          1. Terdapat Surat Resmi

          Piutang wesel adalah tagihan (piutang) yang disertai dengan surat perjanjian tertulis. Formal. Resmi.

          Isi surat perjanjian utang tersebut berisi tentang kesanggupan kreditur untuk membayarkan uang sejumlah yang tertera pada surat dan pada jangka waktu yang sudah ditentukan.

          2. Jangka Waktu

          Umumnya, piutang wesel berjangka waktu kurang dari 2 bulan. Namun begitu juga terdapat piutang wesel yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.

          Piutang wesel yang kurang dari satu tahun termasuk kedalam aktiva lancar.

          Sedangkan piutang wesel yang jangka waktunya lebih dari satu tahun tidak lagi termasuk kedalam aktiva lancar, melainkan piutang jangka panjang (tidak lancar).

          3. Bisa Diperjual belikan

          Piutang wesel bisa diperjualbelikan kepada pihak ketiga. Atau dipindahtangankan.

          Ketika perusahaan membutuhkan dana jangka pendek, perusahaan bisa menjual piutang wesel yang dimilikinya kepada pihak lain. Umumnya dijual kepada Bank.

          Namun, harga penjualan piutang wesel lebih rendah / dipotong dari nilai wesel tersebut (didiskontokan) .

          4. Terdapat Bunga

          Pada piutang wesel umumnya disertai dengan bunga yang harus ditanggung oleh kreditur. Bunga ini nanti akan menjadi tambahan pendapatan selain penjualan barang.

          Namun ada juga wesel tanpa bunga.