Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Cara Mengatasi Inflasi and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!
Inflasi adalah keadaan dimana harga-harga naik secara terus menerus dan berlaku umum dan mengakibatkan nilai uang turun. Inflasi dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan. Tentu, jika inflasi yang ada menimbulkan keuntungan bukanlah menjadi suatu masalah. Namun, bagaimana dengan inflasi yang menimbulkan dampak merugikan? Tentu akan menjadi sebuah masalah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inflasi. Berikut ini adalah cara mengatasi Inflasi.
Cara Mengatasi Inflasi
Inflasi yang menguntungkan, tentu bukanlah sebuah masalah. Namun, bagaimanakah dengan inflasi yang merugikan? Tentu akan menimbulkan masalah. Maka dari itu, jika inflasi sudah merugikan tentu harus dicari cara mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi Inflasi.
A.Kebijakan Moneter
Bank Indonesia (Bank Sentral RI) |
1.Penetapan Cadangan Minimum (Reserve Requirment Policy)
Bank Sentral akan meningkatkan kewajiban cadangan kas yang tersedia pada bank-bank umum. Dengan ini, maka jumlah uang yang dapat diedarkan ke masyarakat oleh bank umum akan berkurang, karena cadangan kas yang ditetapkan meningkat. Dengan berkurangnya jumlah uang yang beredar, maka inflasi dapat ditekan.
2.Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Bank Sentral dapat melakukan intervensi di pasar uang melalui operasi pasar terbuka. Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, bank sentral akan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi, Surat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU). Dengan menjual berbagai surat berharga, maka uang masyarakat akan disedot ke bank sentral, yang artinya jumlah uang yang beredar semakin sedikit. Hal ini dapat menekan laju inflasi.
3.Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Bank Umum yang mengalami kesulitan likuiditas akan meminjam dana kepada Bank Sentral. Bank Sentral akan mengenakan tingkat bunga kepada bank umum. Untuk mengatasi inflasi, Bank Sentral dapat meningkatkan tingkat bunga agar uang yang dipinjam oleh bank umum semakin sedikit. Hal ini tentu akan mengurangi jumlah uang yang beredar, dan menekan laju inflasi.
B.Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal merupakan kebijakan mengatur pengeluaran pemerintah dan perpajakan. Kebijakan Fiskal dapat mengatasi inflasi yang terjadi. Berikut ini adalah kebijakan fiskal yang dapat mengatasi inflasi.
1.Menurunkan Pengeluaran Pemerintah
Penurunan pengeluaran pemerintah akan mengakibatkan permintaan akan barang dan jasa berkurang. Ketika permintaan barang dan jasa berkurang, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang. Selain itu, hal ini dapat membuat harga-harga semakin murah, karena penawaran lebih besar dibandingkan permintaan, yang pada akhirnya dapat mengatasi inflasi.
2.Menaikkan Pajak
Pemerintah dapat menaikkan pajak untuk mengatasi inflasi. Dengan kenaikkan pajak, maka uang yang dapat dibelanjakan oleh masyarakat akan berkurang. Hal ini tentu akan mengurangi permintaan konsumsi masyarakat yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah uang yang beredar, dan inflasi dapat diatasi.
C.Kebijakan Rill (Non Moneter, dan Non Fiskal)
Kebijakan Rill adalah kebijakan diluar dari kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Beberapa Kebijakan Rill yang dapat mengatasi inflasi adalah sebagai berikut
1.Meningkatkan Hasil Produksi
Inflasi dapat terjadi karena permintaan lebih besar dibandingkan penawaran sehingga harga naik. Bila produksi dapat ditingkatkan, maka penawaran yang ada dapat mengimbangi permintaan yang ada sehingga inflasi tidak akan terjadi.
2.Mengendalikan Harga
Pemerintah dapat melakukan pengawasan untuk mencegah harga naik. Pemerintah akan menetapkan harga tertinggi yang boleh ditetapkan oleh pengusaha. Bila hal ini dilanggar, maka pemerintah akan mengambil tindakan tertentu. Namun, tanpa pengawasan yang baik, cara yang digunakan pemerintah ini dapat menimbulkan pasar gelap.
3.Mempermudah Masuknya Barang Impor
Dengan mempermudah masuknya barang impor, jumlah barang yang masuk kedalam negeri semakin banyak, dan diharapkan mampu mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat.
4.Tidak Mengimpor dari Negara Inflasi
Negara luar yang sedang mengalami inflasi, cenderung menjual barangnya lebih mahal. Jika mengimpor barang dari negara yang sedang mengalami inflasi, dikhawatirkan inflasi tersebut akan menular ke negara pengimpor, karena pedagang akan menjual barang impor tadi lebih mahal, dan ini bisa menimbulkan inflasi.
5.Melarang Penimbunan Barang
Penimbunan Barang merupakan salah satu hal licik yang biasanya dilakukan oleh pedagang. Penimbunan barang dapat menyebabkan barang yang ditimbun semakin langka, dan akhirnya meningkatkan harga barang tesebut. Pedagang yang menimbun barang, biasanya akan menjual barang dagangannya ketika harga naik, sehingga mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Inilah mengapa petugas berwajib harus menindak tegas para pedagang nakal ini. Sebagai contoh, di Indonesia pernah terjadi kelangkaan BBM yang membuat harga naik. Ternyata ada beberapa pedagang yang melakukan penimbunan, dan akhirnya ditindak tegas oleh petugas berwenang.
6.Menjaga Kestabilan Tingkat Upah
Di Indonesia, buruh sering menuntut kenaikan upah karena harga barang-barang yang semakin mahal. Padahal, dengan kenaikan upah malah dapat menimbulkan inflasi, dikarenakan biaya produksi akan meningkat dan produsen menaikkan harga barangnya. Uniknya, ketika harga barang naik, buruh kembali menuntut kenaikan upah yang pada akhirnya kembali meningkatkan harga. Tentu hal ini akan menimbulkan inflasi yang berulang atau biasa disebut Spiral Inflation. Maka dari itu, untuk menghindari inflasi yang berlebihan maka tingkat upah harus dijaga kestabilannya.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai Cara Mengatasi Inflasi. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi lebih lanjut kepada pembaca mengenai cara mengatasi inflasi. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀
Tidak ada komentar:
Posting Komentar