Alat Musik Tradisional Provinsi Kepulauan Riau (Kepri)


Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Alat Musik Tradisional Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!


Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; Malaysia dan provinsi Kalimantan Barat di timur; provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia dan provinsi Riau di sebelah barat. Provinsi ini termasuk provinsi kepulauan di Indonesia.

Musik Melayu Kepulauan Riau, dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik Melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari Sumatera Utara, Musik Agogo, dan lainnya.

Alat Musik Tradisional Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terdiri dari: Dambus, Bebano, Gambang Camar, Gambus, Gedombak, Gendang Nobat, Gendang Panjang, Gendang Silat, Genggong, Gong, Kompang, Kordeon, Marwas,, Nafiri, Rebana.


Bebano

Bebano
Bebano
Bebano adalah musik perkusi yang mengiringi Bukoba (koba) yaitu tradisi lisan yang biasa didendangkan pada saat perhelatan seperti pernikahan.


Gambang Camar


Gambang Camar
Gambang Camar
Gambang Camar alat musik yang terbuat dari kayu dan logam. Gambang Camar termasuk jenis alat musik silofon, yang terdiri dari enam bilah kayu hitam yang ditempatkan pada rak bersayap. Gambang Camar dimainkan saat peringatan hari besar Islam dan acara hiburan sehari-hari.


Gambus

Gambus
Gambus
Gambus adalah salah satu alat musik tradisional petik yang mirip mandolin. Senar pada gambus berjumlah antara 3 sampai 12 senar. Gambus biasanya digunakan untuk mengiringi senandung lagu-lagu berirama timur tengah. Bahkan tidak jarang yang menggunakan bahasa Arab ketika bernyayi dengan diiringi alat musik gambus dan gendang.

Gambus Melayu Riau merupakan adopsi dari Gambus al’ Ud, semula berfungsi sebagai sarana hiburan yang lebih religius dimainkan individu dirumah atau hiburan bagi nelayan di atas perahu. Perubahan fungsi telah menggeser lagu yang bernuansa Islami menjadi lagu-lagu yang lebih sekuler.


Gedombak

Gedombak
Gedombak
Gedombak adalah alat musik yang terbuat dari kayu, kulit binatang dan rotan. Gedombak sejenis gendang menyerupai piala. Gendang ini dibunyikan untuk mengiringi teater mak yong yang populer di daerah Riau. Gedombak dimainkan bersama dengan nafiri, gong tetawak, breng-breng (gong pipih) dan ceracap (tepuk bambu).


Gendang Nobat

Gendang Nobat
Gendang Nobat
Gendang Nobat adalah alat musik pukul yang terbuat dari kayu, kulit binatang dan rotan. Gendang Nobat merupakan salah satu perangkat dari alat musik Melayu. Kata nobat berasal dari bahasa Persia yaitu "nau" yang berarti sembilan dah "bat" yang berarti alat musik.

Alat ini terdiri dari gendang negara, nafiri, serunai, dua gendang nobat, dua kopok-kopok, dan gong maha guru. Alat musik tersebut dianggap sakral dan lagu-lagunya tidak boleh dimainkan sembarangan, bahkan alat musik ini tidak boleh dilangkahi. Para pemain gendang nobat berasal dari keluarga kerajaan atau keluarga yang telah ditunjuk.

Gendang nobat merupakan replika dari gendang nobat Kesultanan Indragiri yang aslinya disimpan oleh keluarga Sultan Mahmud ke-25. Gendang ini disakralkan dan menjadi regalia Kesultanan Indragiri. Gendang nobat dimainkan pada saat penobatan Sultan Indragiri Narasinga II pada tahun 1473 M dan juga penobatan sultan-sultan selanjutnya.


Gendang Panjang

Gendang Panjang
Gendang Panjang & Marwad
Gendang Panjang adalah sebuah alat musik yang berasal dari daerah Kepulauan Riau,
yang termasuk alat musik Membranofon. cara memaikannya ditepuk dengan telapak tangan.

Di India, Gendang Panjang disebut dengan " Dhol " Gendang panjang ini kedua sisinya di tutupi dengan kulit. Gendang panjang selalu dimainkan 2 buah, yaitu induk untuk gendang dengan ukuran besar yang bermembran kulit kerbau dan anak untuk gendang yang berukuran lebih kecil dan bermembran kulit kambing. Kedua membran dalam gendang panjang diikat dengan tali dari rotan. Ukuran gendang panjang rata-rata sekitar 21 inci dan terbuat dari kayu marbau yang keras dan tahan lama.


Gendang Silat

Gendang Silat
Gendang Silat
Gendang Silat alat musik pukul yang terbuat dari kayu, rotan dan kulit binatang. Gendang Silat berupa gendang berkepala ganda. Gendang Silat merupakan musik khas masyarakat Melayu Bengkalis, gendang silat ini terdiri dari terdiri dari gendang, serunai dan gong. Perpaduan alat musik ini akan menghasilkan irama menarik, gendang silat ini biasanya digunakan  untuk mengiringi pesilat yang sedang mempertunjukkan gerakan silatnya untuk menyambut kedatangan Raja pada zaman dahulu.


Genggong

Genggong
Genggong
Genggong merupakan sebuah alat musik tradisional berbentuk tipis dan kecil, memililki beberapa jenis dan dimainkan dengan beragam cara, ada yang dipetik, ditarik dan dipukul. Genggong terbuat dari pelepah pohon enau yang di ambil kulit luarnya yang keras. Ada juga yang terbuat dari tembaga dan besi.

Genggong diklarifikasikan sebagai golongan Idiofon karena sumber bunyi berasal dari batang tubuh alat musik itu sendiri. Genggong  menggunakan rongga mulut sebagai resonator (rongga suara) untuk dapat menghasilkan  suara  berupa  dengungan  yang  khas.


Gong
Gong
Gong
Gong merupakan sebuah alat musik pukul, instrumen (waditra) yang terbuat dari perunggu atau logam lain, berbentuk bundar dan besar seperti kuali. Sebagai waditra berpenclon yang sangat besar, gong mempunyai garis tengah 69 cm s/d 105 cm. Di atas mistranya diberi variasi ular naga yang dibuat dari kayu.


Kompang

Kompang
Kompang
Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling populer. Kulit kompang biasanya dibuat dari kulit kambing betina, namun ada juga yang dibuat dari kulit lembu dan kerbau.

Kompang banyak digunakan dalam berbagai acara-acara sosial seperti pawai hari kemerdekaan. Selain itu alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi lagu gambus. Kompang memiliki kemiripan dengan rebana tetapi tanpa cakram logam gemerincing di sekelilingnya.


Kordeon

Kordeon
Kordeon
Kordeon adalah salah satu alat musik yang biasa dimainkan dengan cara dipompa dan digendong. Cukup sulit untuk memainkan jenis alat musik satu ini. Namun suara yang dihasilkan begitu merdu.


Marwas

Marwas
Marwas
Marwas adalah adalah  sebuah gendang yang berukuran lebih kecil dari gendang biasa, terbuat  dari kulit kambing, kayu cempedak dan rotan. Marwas termasuk salah satu  alat dalam tarian musik zapin. Dalam tataran musik zapin, marwas  berfungsi menjaga kestabilan intro dan melahirkan harmoni musikal. Alat  musik ini dapat juga berfungsi sebagai ketukan atau mat.


Nafiri

Nafiri
Nafiri
Nafiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari provinsi Riau di pulau Sumatera yang bentuknya mirip dengan terompet. Nafiri adalah sejenis alat musik tiup yang dibuat dari perak dengan ukuran panjang 32 inci atau 33 cm. Pada zaman kerajaan-kerajaan, nafiri merupakan salah satu alat yang penting untuk digunakan pada acara penobatan raja selain sebagai alat musik di istana.


Rebana

Rebana
Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan khas suku melayu. Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai lambang kota tersebut.
10 Peringatan Paling Gila dan Kocak di Dunia
Berbagai Sumber
Baca artikel lain tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar