Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Penjelasan Arti Lambang / Logo Kabupaten Pelalawan and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!
PENJELASAN LAMBANG DAN MOTO PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN
Payung melambangkan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat, warna kuning melambangkan keemasan (kejayaan) serta mencermikan unsur daulat, tuah dan marwah.
Empat bagian payung melambangkan empat datuk, yaitu datuk Engu Raja Lela Putra (Langgam), Datuk Laksamana Mangku Diraja (Pangkalan Kuras), Datuk Kampar Samar Diraja (Bunut), dan Datuk Bandar Setia Diraja (Kuala Kampar) yang merupakan cikal bakal terbentuknya kabupaten Pelalawan dan 29 (dua puluh sembilan) rumbai-rumbai payung melambangkan 29 pebathinan.
Dasar logo terbentuknya perisai yang melambangkan ketahanan masyarakat dalam menegakkan keadilan dan kebenaran, perisai dibagi menjadi 4 (empat) bagian melambangkan catur karsa (empat kehendak) yaitu: Kesungguhan, kejujuran, gotong-royong dan kekeluargaa.
Rantai melambangkan persatuan yang dikokohkan dengan motto Kabupaten Pelalawan "TUAH NEGERI SEIYA SEKATA" dan meningkatkan kesatuan dan persatuan 29 (dua sembilan) perbathinan di Kabupaten Pelalawan.
Padi melambangkan kemakmuran pertanian dan sumber alam yang melimpah di Kabupaten Pelalawan juga mencerminkan sikap masyarakat Pelalawan yang rendah hati ibarat pepatah "Makin berisi makin merunduk" jumlah butiran padi 12 (dua belas) biji merupakan tanggal terbentuknya Kabupaten Pelalawan.
Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang menunjukan masyarakat Kabupaten Pelalawan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Bulan dengan 10 (sepuluh) pancaran sinar melambangkan bulan 10 (sepuluh), terbentuknya Kabupaten Pelalawan.
Sedangkan 9 (sembilan) kelopak tampuk manggis di kiri dan kanan melambangkan tahun 1999 merupakan tahun terbentuknya kabupaten Pelalawan serta mencerminkan masyarakat yang bersifat jujr dan terbuka.
"Sampan Kampa" sampan perahu khas Pelalawan yang mencerminkan ketangguhan masyarakat yagn mapu hidup di laut dan di darat.
Lima jalur gelombang melambangkan Pancasila.
"Negeri" terkandung makna: kampong, kaum, suku, kelompok masyarakat.
"Seiya Sekata" terkandung makna yang mencerminkan sifat musyawarah mufakat sifat gotong-royong tenggang menenggang bersebathinan persatuan dan kesatuan dan lian-lain yang merupakan inti dari nilai-nilai hakiki budaya melayu.
"Seiya Sekata" simpulan dari falsafah yang tercermin dari ungkapan seaib, semalu, senasib sepenanggungan, kuhulu sama-sama bergalah, kehilir sama-sama berdayunng, kelaut sama-sama basah, ke darat sama-sama berkeringat, mendapat sama berlaba, hilang sama merugi, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, hati gajah sama dilapah, hati semut sama di cecah dan lain-lain.
"Seiya Sekata" tersimpul pula nilai yang tinggi antara lain : sempit sama berhimpit, lapang sama berlago, hidup sedusun tuntun-menuntun, hidup sekampung tolong-menolong, hidup sedesa rasa-merasa, hidup senegeri beri-memberi, seciap bagaikan ayam, sedencing bagaikan besi, seayun bagaikan palu, serumpun bagaikan serai, dsb.
"Seiya Sekata" tersimpul pula nilai kemelayuan dalam arti luas yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Baca juga 4 Tempat Diving terbaik di Dunia
Baca artikel lain tentang:
kabupaten
A. Lambang Daerah Kabupaten Pelalawan terbagi 11 unsur / bagian yaitu:
Ujung tombak dan dua helai daun sirih melambangkan unsur tali berpilin tiga unsur daulat. Yaitu unsur pemerintah, unsur ragam dan unsur adat.Juga melambangkan keperkasaan dan keramah tamahan.Payung melambangkan perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat, warna kuning melambangkan keemasan (kejayaan) serta mencermikan unsur daulat, tuah dan marwah.
Empat bagian payung melambangkan empat datuk, yaitu datuk Engu Raja Lela Putra (Langgam), Datuk Laksamana Mangku Diraja (Pangkalan Kuras), Datuk Kampar Samar Diraja (Bunut), dan Datuk Bandar Setia Diraja (Kuala Kampar) yang merupakan cikal bakal terbentuknya kabupaten Pelalawan dan 29 (dua puluh sembilan) rumbai-rumbai payung melambangkan 29 pebathinan.
Dasar logo terbentuknya perisai yang melambangkan ketahanan masyarakat dalam menegakkan keadilan dan kebenaran, perisai dibagi menjadi 4 (empat) bagian melambangkan catur karsa (empat kehendak) yaitu: Kesungguhan, kejujuran, gotong-royong dan kekeluargaa.
Rantai melambangkan persatuan yang dikokohkan dengan motto Kabupaten Pelalawan "TUAH NEGERI SEIYA SEKATA" dan meningkatkan kesatuan dan persatuan 29 (dua sembilan) perbathinan di Kabupaten Pelalawan.
Padi melambangkan kemakmuran pertanian dan sumber alam yang melimpah di Kabupaten Pelalawan juga mencerminkan sikap masyarakat Pelalawan yang rendah hati ibarat pepatah "Makin berisi makin merunduk" jumlah butiran padi 12 (dua belas) biji merupakan tanggal terbentuknya Kabupaten Pelalawan.
Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang menunjukan masyarakat Kabupaten Pelalawan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.
Bulan dengan 10 (sepuluh) pancaran sinar melambangkan bulan 10 (sepuluh), terbentuknya Kabupaten Pelalawan.
Sedangkan 9 (sembilan) kelopak tampuk manggis di kiri dan kanan melambangkan tahun 1999 merupakan tahun terbentuknya kabupaten Pelalawan serta mencerminkan masyarakat yang bersifat jujr dan terbuka.
"Sampan Kampa" sampan perahu khas Pelalawan yang mencerminkan ketangguhan masyarakat yagn mapu hidup di laut dan di darat.
Lima jalur gelombang melambangkan Pancasila.
B. Arti Warna Lambang Kabupaten Pelalawan.
- Putih : Melambangkan kesucian.
- Hitam : Melambangkan adat dan keperkasaan (hulubalang)
- Hijau : Melambangkan kesuburan dan kekayaan alam yang berlimpah
- Kuning : Lambang dualat (Tuah, Marwah, Harkat dan Martabat)
- Merah : Bermakna keberanian, kerakyatan setali darah.
C. Penggunaan Warna dalam Gambar Lambang Kabupaten Pelalawan
- Payung : kuning emas
- Kiri atas : hijau
- Kanan atas : hijau
- Kiri bawah : putih
- Kanan bawah : putih
- Padi berjumlah 12 buah : kuning
- Bintang bersudut 5 : putih
- Bulan dengan 10 pancaran sinar : putih
- Tampuk manggis melambangkan 99 : merah
- Pita bertuliskan "Tuah Negeri Seiya Sekata" : merah
- Pita bertuliskan "Kabupaten Pelalawan" : hitam
- Sampan Kampo : hitam
- Ujung tombak dan dua helai daun sirih : hitam
D. Penggunaan Lambang Daerah digunakan untuk:
- Ruang Sidang Dewan
- Ruang Kantor Bupati
- Kantor dan Dinas/Lembaga
- Kantor Camat, Kepala Desa/Kelurahan
- Cap stempel Dewan.
- Kertas amplop dan sebagainya yang diperlukan oleh Pemkab
- Sebagai tanda pengenal bagi pegawai kepegawaian pemerintah daerah serta dewan.
E. Motto Kabupaten Pelalawan "Tuah Negeri Seiya Sekata"
"Tuah" terkandung makna harkat, martabat, marwah, harga diri, keutamaan, kemuliaan, perilaku terpuji, keperkasaan, kesaktian dan lain-lain"Negeri" terkandung makna: kampong, kaum, suku, kelompok masyarakat.
"Seiya Sekata" terkandung makna yang mencerminkan sifat musyawarah mufakat sifat gotong-royong tenggang menenggang bersebathinan persatuan dan kesatuan dan lian-lain yang merupakan inti dari nilai-nilai hakiki budaya melayu.
"Seiya Sekata" simpulan dari falsafah yang tercermin dari ungkapan seaib, semalu, senasib sepenanggungan, kuhulu sama-sama bergalah, kehilir sama-sama berdayunng, kelaut sama-sama basah, ke darat sama-sama berkeringat, mendapat sama berlaba, hilang sama merugi, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, hati gajah sama dilapah, hati semut sama di cecah dan lain-lain.
"Seiya Sekata" tersimpul pula nilai yang tinggi antara lain : sempit sama berhimpit, lapang sama berlago, hidup sedusun tuntun-menuntun, hidup sekampung tolong-menolong, hidup sedesa rasa-merasa, hidup senegeri beri-memberi, seciap bagaikan ayam, sedencing bagaikan besi, seayun bagaikan palu, serumpun bagaikan serai, dsb.
"Seiya Sekata" tersimpul pula nilai kemelayuan dalam arti luas yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Baca juga 4 Tempat Diving terbaik di Dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar