Tampilkan postingan dengan label kota. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kota. Tampilkan semua postingan
Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Pangkal Pinang

Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Pangkal Pinang

Bentuk dan warna logo daerah
a.     Logo daerah berbentuk perisai bersegi lima berwarna biru dengan garis tepi kuning keemasan;
b.     Di dalam perisai terdapat lukisan-lukisan dan bentuk dengan berbagai warna yang merupakan unsur-unsur logo daerah sebagai berikut:
-          Lingkaran bola dunia dengan garis luar berwarna Timah;
-          Pohon Pinang, keseluruhan berwarna hijau yang beruas sembilan berwarna kuning, tumbuh tegak lurus, dengan daun pucuknya menjulang ke atas, berjumlah sembilan pelepah, terdiri atas satu pucuk pelepah, empat pelepah di sebelah kanan dan empat pelepah di sebelah kiri dengan masing-masing pelepah memiliki tujuh belas helai daun yang semampai;
-          Tugu Kemerdekaan berwarna putih (warna alami) dengan tujuh belas undakan (tingkatan) bergaris warna hitam (warna alami), lengkap dengan Yoni dan Lingganya;
-          Padi yang sedang menguning berjumlah lima puluh tujuh bulir dan kapas berjumlah tujuh belas kuntum dengan warna alami yang tangkainya bersatu di belakang pangkal/tampuk Pohon Pinang;
-          Tudung Saji, berwarna merah (warna alami) dengan tujuh belas bilah yang disatukan oleh garis berwarna kuning dengan tampuk Tudung Saji berbentuk bintang dalam lingkaran dengan tiga warna yaitu merah, kuning dan hijau serta pada bagian lingkaran tepi Tudung Saji berwarna kuning.
-          Langit dalam lingkaran bola dunia berwarna biru muda (biru langit) yang cerah.
-          Lautan dalam lingkaran bola dunia berwarna biru laut.

2.1.1       Pendukung utama logo daerah
Berupa Pita heraldis yang berwarna putih dengan tepi berwarna kuning keemasan terdapat di bagian atas logo daerah bertuliskan “Pangkalpinang” ditulis dengan warna kuning keemasan yang bermakna eksistensi Pangkalpinang sejak didirikan oleh Sultan Kesultanan Palembang Darussalam Ahmad Najamuddin Adikusumo akan tetap kekal dan abadi sepanjang masa, dan di bagian bawah logo daerah bertuliskan sloka yang menggelorakan semangat dan merupakan kata bertuah terdiri atas tujuh belas huruf yang sangat visioner bagi Kota Pangkalpinang, diucapkan oleh Pahlawan Proklamator RI dan pemimpin bangsa Bung Karno, yaitu kata “Pangkal Kemenangan“, masing-masing ditulis berwarna kuning emas, bermakna tiga dimensi historis dan multi dimensi makna yaitu masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang, bahwa Pangkalpinang adalah Pangkal kemenangan dalam berbagai dimensi.

Liku-liku pada Pita heraldis yang berwarna putih dengan tepi berwarna kuning keemasan menunjukkan liku-likunya perjuangan untuk merebut kemerdekaan dan mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

2.1.2 Arti unsur-unsur logo daerah

a. Logo daerah berbentuk perisai bersegi lima berwarna biru dengan garis tepi kuning keemasan, melambangkan; pencerminan kesetiaan untuk menjunjung semboyan Bhinneka Tunggal Ika;

b. Perisai bersegi lima, melambangkan; bahwa Kota Pangkalpinang dan masyarakatnya menjunjung tinggi dasar falsafah Negara Pancasila;

c. Lingkaran bola dunia dengan garis luar berwarna timah, melambangkan; Pangkalpinang sebagai kota berlatarbelakang historis pertimahan, berada dalam tataran global serta tetap dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

d. Pohon Pinang, melambangkan; asal usul nama (toponim) dan sejarah Pangkalpinang serta kemauan kuat masyarakat Pangkalpinang untuk selalu menjaga hubungan antar sesama manusia, dengan alam dan dengan Sang Pencipta. Pohon Pinang juga merupakan lambang masyarakat Pangkalpinang yang baik budi pekerti, jujur, serta memiliki derajat tinggi, bersedia melakukan suatu pekerjaan dengan hati terbuka dan bersungguh-sungguh;

e. Padi dan Kapas, melambangkan; motivasi dan semangat persatuan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pemberdayaan sumber daya Kota Pangkalpinang untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, mandiri dan bermartabat;

f. Tudung Saji, melambangkan; masyarakat religius yang berbudaya, selalu bergotong royong dan juga melambangkan, bahwa pemerintah Kota Pangkalpinang adalah pelindung dan pengayom masyarakatnya;

g. Tugu Kemerdekaan, melambangkan; daya cipta, kemegahan, daya-juang, semangat persatuan, nasionalisme dan patriotisme masyarakat Pangkalpinang sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki andil besar dalam perjuangan mewujudkan dan mempertahankan Indonesia merdeka yang bebas dari belenggu penjajahan;

h. Lukisan langit dan lautan, melambangkan; letak geografis Kota Pangkalpinang yang strategis dan sebagai ibukota Propinsi Kepulauan Bangka Belitung serta melambangkan sumber-sumber potensi dan kemakmuran daerah seperti perdagangan dan jasa;

i. 17 bilah Tudung Saji, 17 helai Daun Pinang, 9 ruas Batang Pinang, 9 pelepah Daun Pinang, 17 undakan Tugu Kemerdekaan, 17 huruf Pangkal Kemenangan, 17 kuntum kapas dan 57 bulir padi, mengambarkan angka-angka 17, 9, 17, 57 menegaskan saat terbentuknya Pangkalpinang pada tanggal 17 September 1757.
2.1.3       Arti warna
a.     Biru berarti kesetiaan;
b.     Warna alam berarti keaslian;
c.     Merah berarti keberanian/keperwiraaan;
d.     Hijau berarti kesuburan/kemakmuran;
e.     Kuning (emas) berarti keluhuran/keagungan;
f.      Putih berarti kesucian;
g.     Hitam berarti kokoh dan kuat . Hal Ini Penyebab Keracunan Makanan lho
Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Palembang

Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Palembang


Bangunan Sirah yaitu rumah Palembang warna asli merah tua coklat dengan pinggiran keemasan berikut 2x (4+5) = 18 tanduk lembaran daun teratai. Ditengah atasan terdapat kembang melati yang belum mekar, berikut simbar yang melambangkan kerukunan kekeluargaan dan kesejahteraan Kota Palembang disegala zaman.

Puncak rebung warna kuning keemasan, melambangkan kemuliaan dan keagungan. J
umlah 8 buah, melambangkan kemuliaan dan keagungan.
Jumlah 8 buah, melambangkan bulan Agustus yang bersejarah, bulan Proklamasi yang mengingatkan perjuangan Kemerdekaan RI.
Segi tiga ialah sebuah Bukit yang termasyur di Palembang dengan nama BUKIT SIGUNTANG berwarna hijau berikut sinar keemasan, melambangkan tanggal 17 hari Proklamsi Kemerdekaan RI.

Bukit Siguntang adalah tempat kesucian dimasa zaman purbakala yaitu diabad ke VII s/d XII terdapat kumpulan candi-candi, kuil-kuil dan Perguruan Tinggi dikunjungi oleh Pendeta-pendeta dan pelajar-pelajar di seluruh Asia.
Kelebihan Memiliki Hidung Pesek secara Ilmiah
Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Binjai

Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Binjai

PENGERTIAN Arti, Makna LAMBANG DAERAH Binjai

Pita merah putih melambangkan bendera pusaka dan kebangsaan Indonesia

Bambu runcing kiri kanan perisai melambangkan perjuangan dan kepahlawanan rakyat yang heroik melawan penjajahan

Pohon Binjai di tengah perisai melambangkan asal nama dari Kota Binjai

Lima akar pohon melambangkan lima sila dari Pancasila

Batang pohon dengan dua cabang melambangkan Pemerintah Kota Binjai terdiri dari Eksekutif dan Legislatif

Bunga kapas tujuh belas buah melambangkan tanggal 17 , lekukan daun berjumlah delapan melambangkan bulan Agustus, setangkai pada dengan 45 butir padi melambangkan tahun 1945, Keseluruhannya ini melambangkan 17 Agustus 1945 yaitu Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

Garis bergelombang berjumlah tuga buah melambangkan ke tiga buah sungai yang mengalir di Kota Binjai

Bunga Kapas dan padi melambangkan keadilan dan Kebenaran serta kesejahteraan rakyat Kota Binjai

Warna dasar abu - abu melambangkan kesuburan dan kelestarian lingkungan. Tahukah Kamu: Telinga Tiba Tiba Berdengung Artinya Apa?
Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Lubuklinggau

Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Lubuklinggau

“Arti Logo Kota Lubuk Linggau Terbaru dan Terlengkap”
Dari Lambang/Logo Kota Lubuk Linggau di atas, kita dapat melihat bahwa sebenarnya lambang tersebut tersusun atas beberapa bagian. Nah, untuk melihat lebih jelas langsung saja kita simak bersama-sama yuks

PERISAI
Jika kita lihat secara seksama, maka kita dapat melihat lambang perisai pada logo kota lubuk linggau diatas. Adapun arti dari lambang perisai ini adalah merupakan alat perlindungan yang digunakan dalam pertempuran. Dari perisai ini sendiri, kita dapat melihat bentuk segi lima yang mencerminkan kota Lubuk Linggau merupakan bagian wilayah Indonesia yang mempunyai lima unsur pertahanan Negara yang berasal dari rakyat, yaitu:
Angkatan Darat
Angkatan Laut
Angkatan Udara
Kepolisian
Pemerintahan Sipil

TULISAN “LUBUKLINGGAU”
Selanjutnya adalah tulisan “LUBUKLINGGAU” yang berada diatas logo. Tulisan ini sendiri memiliki background/warna dasar merah. Warna merah memiliki filosofi berani, semangat yang tinggi, kerja keras, juga memberikan makna pada penyelenggara pemerintahan yang terdiri dari pahlawan pahlawan, para ilmuwan, cendikiawan juga lapisan masyarakat sebagai tombak perkembangan daerah menuju adil dan makmur di Kota Lubuk Linggau.

BUKIT SULAP
Bukit sulap juga merupakan sebuah daerah wisata yang sangat indah. Jika kita berada di puncak Bukit Sulap maka kita dapat melihat keindahan kota Lubuk Linggau. Maka tidak salah jika icon ini menjadi salah satu bagian dari logo kota Lubuk Linggau. Warna hijau dari Bukit Sulap memiliki makna subur, makmur, tumbuh segar, dan mempunyai kemauan yang keras.

RODA KEMUDI KAPAL
Roda kemudi kapal pada logo Kota Lubuk Linggau memiliki arti roda kekuatan pada pemerintah dan juga pembangunan masyarakat berada di kekuasaan Pemerintahan Daerah.

PADI DAN KAPAS
Selain padi dan kapas yang terdapat di kalung ‘Burung Garuda’, kota Lubuk Linggau juga memilik bagian logo yang sama yaitu padi dan kapas. ‘Padi’ yang berwarna emas kekuningan melambangkan biji padi yang matang dan juga merupakan sumber daya potensi yang cocok dikelola. Sedangkan ‘kapas’ yang berwarna hijau dan putih merupakan lambang yang luhur, tumbuh subur, makmur, juga merupakan sumber kelangsungan hidup masyarakat.

LIMA GARIS KEANEKARAGAMAN PENDUDUK
Lima garis kuning keemasan bergelombang mempunyai filosofi yang cerah. Garis ini juga melambangkan macam budaya asli dan campuran yang berada di Kota Lubuk Linggau dan memiliki potensi yang cerah dan perlu dilestarikan, yaitu:
Bahasa Adat Musi
Bahasa Adat Rawas
Bahasa Adat Saling
Bahasa Adat Rejang
Bahasa Adat Campuran

TIGA JALUR PENGHUBUNG PROPINSI
Bagian logo Kota Lubuk Linggau selanjutnya adalah tiga garis segitiga berwana kuning emas yang bertemu satu titik sudut pandang kearah pusat kota yang berarti masih banyak potensi yang cerah dan perlu digali lagi di kota ini. Lambang ini juga berarti bahwa Kota Lubuk Linggau merupakan kota yang dapat menghubungkan tiga propinsi yang ada di pulau sumatera, yaitu: Lampung, Bengkulu, dan Jambi.

AIR SUNGAI KELINGI
Warna biru dari sungai Kelingi juga ikut dimasukkan kedalam bagian kota Lubuk Linggau. Warna biru melambangkan menghimpun, cerah semangat tinggi sebagai potensi alam yang terus dikembangkan sekaligus menjadi sumber kehidupan masyarakat.

PITA PUTIH BERTULISKAN “SEBIDUK SEMARE”
Bagian terakhir dari lambang kota Lubuk Linggau adalah pita berwarna putih yang melambangkan tali pemersatu antar masyarakat berdasarkan kesucian dan keluhuran. Kalimat “Sebiduk Semare” sendiri terdiri dari dua suku kata yang memiliki arti: SEBIDUK: Tempat/Wadah dan SEMARE berarti Tujuan. Jadi secara keseluruhan kalimat “SEBIDUK SEMARE” berarti “Satu Wadah/Tempat Satu Tujuan”.
Perbedaan Antara Kamera DSLR dan Mirrorless
Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Gunungsitoli

Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Gunungsitoli

Makna gambar dalam lambang Kota Gunungsitoli
Rumah Adat Tradisional Nias :
Melambangkan Budaya Nias yang telah ada dan tetap lestari di Kota Gunungsitoli, sebagai Lambang Kosmologi, dimana semua orang tinggal di dalamnya, serta dimaknai sebagai sebuah organisasi.

Kata “SAMAERI” :
Berada dibawah lambang bintang, bermakna bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa yang melindungi dan mengayomi masyarakat Nias, sekaligus sebagai amanah bagi seluruh rakyat Kota Gunungsitoli untuk menjadi pengayom, pelindung bagi sesamanya.

Kata “Gunungsitoli” :
Berada di bawah lambang Kota Gunungsitoli berbentuk “Ni’olasara”, (istilah dalam bahasa Nias) pada sebuah pita, yang bermakna bahwa masyarakat Kota Gunungsitoli dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa

Gambar “Bintang” :
Wujud kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Padi, Kapas dan Pita Pengikat :
Melambangkan kesamaan/kesatuan tujuan yang hendak dicapai oleh Pemerintah dan Masyarakat yakni untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.Jumlah padi 26 bulir, kapas 11 biji dan pita sebanyak 8 ikatan menunjukkan tanggal, bulan, dan tahun ditetapkannya Kota Gunungsitoli sebagai Daerah Otonomi Baru dengan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2008 pada tanggal 26 November 2008.

Daratan, Gunung dan Laut :
Melambangkan Potensi Kota Gunungsitoli yang memiliki Sumber Daya Alam yang berlimpah

Makna Warna dalam lambang Kota Gunungsitoli
Kuning Emas : Simbol dunia atas yang berarti Kemuliaan, Kesucian, dan Kejayaan
Hitam : Simbol dunia bawah yang berarti alam semesta hunian semua ciptaan.
Merah : Simbol keharmonisan, perdamaian dan sukacita.
Putih : Simbol kesucian dan kebenaran.
Hijau : Simbol flora dan kedamaian.
Biru : Simbol laut dan potensi lainnya.

Baca juga: 4 Agama Paling Kontroversial yang Pernah Ada
Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Medan

Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Medan

a. Pengertian Makna Lambang Kota Medan

17 biji padi berarti tanggal 17 dari hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
8 bunga kapas berati bulan 8 dari tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
4 tiang dan 5 bahagian dari perisai berarti tahun 45 dari Proklamasi Indonesia.
Satu bambu runcing yang terletak dibelakang perisai adalah lambang perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, dan lima bahan-bahan pokok yang terpenting dihadapan bambu runcing berarti Kemakmuran serta Keadilan Sosial yang merata ada dihadapan kita.

Bintang yang bersinar lima adalah Bintang Nasional yang berarti bahwa hidup penduduk Kota Medan khususnya dan Indonesia umumnya akan bersinar-sinar bahagia dan lepas dari kemiskinan dan kemelaratan.
Lima sinar bintang berarti lima bahan pokok terpenting yang diekspor dari Kota Medan dan lima bahagian perisasi berarti Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. 

b. Motto Kota Medan
'' BEKERJA SAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA UNTUK KEMAJUAN DAN KEMAKMURAN MEDAN KOTA METROPOLITAN ''

c. Lagu Mars Kota Medan


Syair : Drs. H. Abdillah Ak, MBA ( Walikota Medan)
Ciptaan : Drs. Hanas Hasibuan MAP / Johan Fathandy

MEDAN KOTA KITA TERCINTA
KINI TAMPAK LEBIH BERGAYA
JALAN DAN TAMAN KOTA, RAPI BERSIH TERPELIHARA
MASYARAKAT DAN PEMERINTAH KOTA
BEKERJA SAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA
LESTARIKAN MEDAN METROPOLITAN, DEMI KEMAJUAN BERSAMA...................

BERSIH SEHAT TERTIB AMAN RAPI DAN INDAH
WUJUD MEDAN KOTA KITA YANG RAMAH
BERANEKA RAGAM BUDAYA PENDUDUKNYA
PESONA BANGSA DI KHATULISTIWA

KEMAJUAN KEMAKMURAN KOTA MEDAN
AKAN JADI MILIK KITA SEMUA
CERMIN DARI KEBERSAMAAN KITA....................

REFF :
BEKERJA SAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA
DEMI KEMAJUAN RAKYAT DAN BANGSA
BEKERJA SAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA
DEMI KOTA KITA TERCINTA

BEKERJA SAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA
JAGA DAN AMANKAN KOTA TERCINTA
KEBERSIHAN ITU BAGIAN DARI IMAN
BAGI WARGA MEDAN KOTA METROPOLITAN

SISKAMBLING POSYANDU SEBAGAI SYARAT UTAMA
MENJAGA KESEHATAN SETIAP WARGA
BEKERJASAMA DAN SAMA-SAMA BEKERJA
DEMI KEMAKMURAN MEDAN TERCINTA

Tahukah ANda: Kota Terdamai di Dunia, Tanpa Politik, Tanpa Uang dan Tanpa Agama
Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Pagaralam

Penjelasan Arti Lambang / Logo Kota Pagaralam

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 09 Tahun 2003 Tanggal 14 Agustus 2003 tentang Lambang Daerah Kota Pagar Alam berbentuk perisai bergaris kuning emas dan dasarnya merah putih yang melambangkan pemancangan pertama merah putih di Daerah Pagar Alam, yang didalamnya terdapat lukisan-lukisan yang bermakna sebagai berikut :

Padi berjumlah 17 (Tujuh Belas) butir melambangkan Tanggal 17    Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;

Bambu runcing 2 (Dua) buah setiap bambu terdiri dari 4 ruas sehingga berjumlah 8 ruas, melambangkan bulan 8 (Bulan Agustus), bulan Proklamsi Kemerdekaan Republik Indonesia;

5 (Lima) tandan buah kopi, setiap tandan terdiri dari 9 (Sembilan) buah biji, sehingga berjumlah 45 (Empat Puluh Lima) buah biji, melambangkan Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia;

Bambu runcing melambangkan Kota Perjuangan;

Pita warna merah putih pengikat bambu runcing melambangkan eratnya ikatan Persatuan dan Kesatuan rakyat dalam melawan penjajah.

Pita bertuliskan “BESEMAH KOTA PERJUANGAN” terdiri dari 21 (Dua Puluh Satu) huruf melambangkan tanggal berdirinya Kota Pagar Alam sekaligus motto yang mengandung pengertian bahwa perjuangan masyarakat besemah belum selesai dan akan terus berlanjut;

Bangunan gedung berjumlah 6 (Enam) buah, melambangkan bulan 6 (bulan Juni) bulan berdirinya Kota Pagar Alam;

Atap rumah adat besemah berwarna hitam berjumlah 2001, melambangkan Tahun berdirinya Kota Pagar Alam, Penulisan kata “ Pagar Alam” terdiri dari dua suku kata (Pagar Alam);

Tulisan Pagar Alam pada atap rumah adat besemah berwarna putih;

Gunung Dempo merupakan ciri khas geografi Daerah Kota Pagar Alam;

Bangunan Gedung dilembah Gunung Dempo melambangkan Kota;

Latar belakang Gunung Dempo berwarna biru muda, melambangkan daerah perkebunan/pertanian dimana mayoritas masyarakatnya petani;

Petak Warna putih, melambangkan cita-cita luhur dan kesucian;
Petak Warna hijau daun, melambangkan kesuburan tanah.
Kebiasaan Makan Buah Begini, Tidak Benar!