Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akuntansi. Tampilkan semua postingan
Pembahasan TEORI AKUNTANSI

Pembahasan TEORI AKUNTANSI

Teori Akuntansi
Teori Akuntansi

Teori Akuntansi

Pengertian teori akuntansi adalah suatu bagian atau cabang dari keseluruhan ilmu akuntansi yang terdiri atas pernyataan yang sistematis mengenai prinsip serta metodologi yang membedakannya dengan praktek.

Teori akuntansi merupakan sebuah sistem yang bersifat konprehensif dimana didalamnya termasuk postulat serta teori yang saling berkaitan.

Juga dapat dikatakan bahwa teori akuntansi merupakan konsep yang menyajikan dengan sistematis mengenai gambaran terhadap fenomena fenomena akuntansi dan menjelaskan hubungan diantara vairabel yang ada pada struktur akuntansi yang nantinya bisa dengan jelas menerangkan serta meramalkan fenomena fenomena yang akan mungkin terjadi.

Hendriksen, seorang ahli akuntansi mengemukakan teori akuntansi sebagai sebuah susunan prinsip yang bisa memberi kerangka acuan secara umum darimana sebuah praktek akuntansi bisa dinilai.

Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan bisa mengikuti perkembangan ekonomi, teknologi, sosial serta ilmu pengetahuan yang cepat.

Tidak ada atau belum ditemukan teori akuntansi yang sangat lengkap di setiap kurun waktu.

Teori akuntansi harus meliputi seluruh literatur akuntansi yang memberi pendekatan yang saling berbeda antara satu dengan yang lain

American Accounting Association (AAA) menyatakan bahwa:

teori akuntansi
Teori Akuntansi
  • Tidak ada satupun teori akuntansi yang lengkap yang bisa mencakup serta memenuhi seluruh keinginan di waktu dan keadaan dengan efektif.
  • Pada literatur akuntansi yang ada, isinya bukan merupakan teori akuntansi, namun kumpulan teori teori yang bisa dirumuskan mengatasi perbedaan perbedaan persyaratan yang diinginkan oleh para pengguna laporan keuangan

Menemukan rumus teori akuntansi tidak bisa dengan hanya mengandalkan teori akuntansi, mempergunakan literatur akuntansi serta disiplin ilmu yang lain yang masih relevan.

Namun teori akuntansi merupakan instrumen yang sangat penting didalam penyusunan dan memverifikasikan prinsip akuntansi yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.

Fungsi Teori Akuntansi

Vernon Kam [1986] menyatakan bahwa fungsi teori akuntansi adalah sebagai berikut ini:
  1. Menjadi pegangan untuk lembaga penyusunan standar akuntansi didalam menyusun standartnya
  2. Memberi kerangka rujukan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi dalam hal tidak terdapat standar resmi
  3. Menentukan batas didalam hal melaksanakan judgment didalam penyusunan sebuah laporan keuangan
  4. Meningkatkan keyakinan dan pemahaman pengguna laporan keuangan terhadap informasi yang terdapat pada laporan keuangan
  5. Meningkatkan mutu kualitas laporan keuangan yang bisa diperbandingkan kehandalannya

Sedangkan Hendriksen [1982] menyatakan tentang fungsi teori akuntansi sebagai berikut:
  1. Memberi kerangka rujukan yang digunakan sebagai dasar dialam menilai prosedur serta praktek akuntansi
  2. Memberi pedoman mendasar pada praktek dan prosedur akuntansi yang baru

Sifat Teori Akuntansi

Teori Akuntansi memiliki sifat sifat yang diungkapkan beberapa ahli seperti berikut ini:
  1. Berkaitan erat dalam penyusunan sebuah kebijakan akuntansi
  2. Mempunyai prinsip atau metode yang logis dan berhubungan erat dalam menyusun sebuah kerangka umum
  3. Sanggup memberikan penjelasan mengenai praktek akuntansi, menjelaskan serta menjawab semua fenomena yang ada dalam penerapan sebuah metode para praktek akuntansi
  4. Merangkup semua literatur akuntansi serta memberi pendekatan pendekatan yang beda
  5. Bisa meramalkan, memproyeksikan serta menemukan gejala ataupun kejadian akuntansi yang tidak bisa diketahui dengan pasti
  6. Memeriksa, memverifikasi dan menyusun prinsip prinsip akuntansi

Metode dalam Perumusuan Teori Akuntansi

Perumusan teori akuntansi terdapat beberapa metode yang dipakai seperti pendapat dari Belkaoui dan Godfrey seperti beriktu ini:

1. Metode Deskriptif | Pragmatic

Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah seni yang tidak bisa dirumuskan, metode perumusan akuntansi bersifat menjelaskan atau mendeskripsikan serta menganalisa praktek yang ada dan yang diterima saat ini

2. Metode Psychological Pragmatic

Metode ini mengamati reaksi dari pengguna laporan keuangan terhadap output akuntansi yang telah disusun dari berbagai standar, prinsip, pedoman atau aturan. Hal ini juga seringkali disebut sebagai behavioral accounting

3. Metode Normatif | 1950 - 1960

Metode ini menganggap akuntansi sebagai sebuah norma peraturan yang wajib diikuti tanpa memperdulikan apakau dipraktekan, berlaku saat ini atau tidak

4. Metode Positive | 1970

Metode yang dimulai dari sebuah metode ilmiah yang diterima umum dan sedang berlaku. Berdasar Teori akuntansi positif ini, dirumuskan permasalahan penelitian untuk mengamati fenomena nyata yang tidak terdapat didalam teori.

Teori Akuntansi di Indonesia

Hingga saat ini, Indonesia masih belum berusaha untuk merumuskan sebuah teori atau standar akuntansi sendiri. Indonesia masih mengadopsi teori akuntansi yang berkiblat ke Amerika yang berasal dari International Accounting Standard Committee (IASC) sebagai dasar acuan dalam pengembangan ilmu akuntansi di Indonesia.

Indonesia masih setia mengadopsi pedoman dari IASC dengan beberapa perubahan minor tentang Standar Akuntansi Keuangan ataupun pernyataan Standar Pemeriksaan.

Upaya terbaru adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia oleh Profesi Akuntansi walaupun masih belum menyentuh dasar dasar teori akuntansi.

Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia saat ini masih belum mempergunakan secara penuh Standar Akuntansi Internasional atau IFRS (International Financial Reporting Standard).

Indonesia masih setia menggunakan standar yang digunakan oleh United Stated Generally Accepted Accounting Standard (US GAAP), tetapi terdapat beberapa bagian yang telah mengadopsi standard IFRS yang sifatnya hanya harmonisasi sebagian.

Harmonisasi standart IFRS ini bertujuan supaya akuntansi indonesia bisa menghasilkan informasi keuangan yang bisa dibandingkan dengan yang lain, memudahkan analisis kompetisi ataupun hubungan baik dengan supplier, investor, kreditor dan pelanggan.

Harmonisasi bukannya tanpa hambatan !!

Nasionalisme, budaya, sistem pemerintahan pada masing masin gnegara yang berbeda tentu menjadi hambatan yang signifikan sehingga akuntansi di Indonesia sulit untuk mengadopsi secara penuh.

Perbedaan kepentingan antara perusahaan nasional dengan perusahaan multinasional serta biaya perubahan prinsip akuntansi yang tinggi juga menjadi hambatan tersendiri dalam proses harmonisasi standar akunntasi antar negara

Teori Akuntansi Positif

Teori Akuntansi Positif

Teori Akuntansi Positif berusaha untuk menjelaskan sebuah proses yang menggunakan pemahaman, pengetahuan dan kebijakan akuntansi yang PALING SESUAI untuk menghadapi kondisi dan keadaan tertentu pada masa yang adakan datang.

Teori Akuntansi Positif memiliki anggapan bahwa tujuan dari sebuah teori akuntansi adalah untuk memberikan penjelasan dan memprediksi praktek akuntansi.

teori akuntansi positif
Teori Akuntansi Positif

Perkembangan teori akuntansi positif ini muncul akibat ketidakpuasan terhadap teori akuntansi normatif.

Dasar pemikiran yang digunakan untuk menganalisis teori akuntansi pada teori normatif dianggap terlalu sederhana dan tidak memiliki dasar teoritis yang kokoh.

Terdapat 3 alasan mendasar yang kuat atas terjadinya pergeseran teori akuntansi pendekatan normatif ke teori akuntansi positif [Watt and Zimmerman]

Pertama 

Teori akuntansi normatif terlalu fokus terhadap kepentingan investor secara individu daripada kemakmuran masyarakat yang lebih luas

Kedua

Teori akuntansi normatif dirasa tidak mampu menguji teori secara empiris karena didasari pada asumsi atau premis yang keliru sehingga tidak bisa diuji kebenarannya secara empiris.

Ketiga

Didalam teori akuntansi normatif sangat memungkinkan terjadinya pengalokasian sumber daya ekonomi secara maksimal di pasar modal.

Melepas sumber daya ke pasar modal dengan mengikuti mekanisme pasar.

Informasi akuntansi bisa menjadi sebuah alat pengendali bagi masyarakat didalam mengalokasikan sumber daya ekonomi secara efisien.

    Lebih lanjut, Watt and Zimmerman mengembangkan teori akuntansi dengan pendekatan positif yang orientasinya lebih kepada penelitian empiris.

    Menjustifikasi berbagai macam metode atau teknik akuntansi yang sekarang dipergunakan atau mencari model yang baru untuk mengembangkan teori akuntansi dikemudian hari.

    Hipotesa Teori Akuntansi Positif


    Watts dan Zimmerman [1990] mengemukakan 3 Hipotesa dari teori akuntansi positif.

    1. Hipotesis Rencana Bonus


    Manajer perusahaan dengan rencana bonus lebih cenderung memilih prosedur akuntansi dengan perubahan keuntungan yang dilaporkan dari periode dimasa depan ke periode saat ini.

    Hipotesis ini cukup beralasan, seorang manajer tentu ingin mendapatkan imbalan yang tinggi.

    Apabila besaran bonus tersebut tergantung pada besar kecilnya laba perusahaan, maka seorang manajer atau siapapun itu tentu akan berusaha memberikan laporan pendapatan bersih setinggi mungkin agar mendapatkan bonus yang tinggi.

    Nah, salah satu caranya adalah dengan memilih dan menentukan kebijakan akuntansi yang bisa meningkatkan laba pada laporan keuangan diperiode tersebut.

    Sesuai dengan karakter proses akrual, hal tersebut bisa menyebabkan penurunan laba perusahaan yang akan dilaporkan pada masa yang akan datang dengan faktor lainnya yang masih tetap sama

    2. Hipotesis Kontrak Hutang


    Hipotesis Kontrak Hutang ini seluruh hal yang lain dalam keadaan tetap

    Semakin dekat sebuah perusahaan terhadap pelanggaran prinsip akuntansi yang didasari atas sebuah kesepatakan hutang,

    Maka ada kecenderungan semakin besar kemungkinan manajemen perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang melaporkan perubahan laba dari periode masa depan ke periode saat ini.

    3. Hipotesis Biaya Politik

    Semakin besar ongkos politik yang ditanggung oleh perusahaan, maka manajer akan cenderung untuk menggunakan prosedur akuntansi yang menyerah terhadap laba yang dilaporkan pada masa saat ini menuju masa mendatang.

    Dalam pemilihan kebijakan akuntansi dipengaruhi juga oleh dimensi politik perusahaan.

    Perbedaan Teori Akuntansi Positif dan Teori Akuntansi Normatif


    Perbedaan pendekatan serta dasar antara teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif menyebabkan taksonomi akuntansi.

    Pendekatan teori akuntansi normatif menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai sebuah seni yang cenderung deskriptif

    Sedangkan pendekatan teori akuntansi positif lebih kepada menghasilkan taksonomi akuntansi sebagai ilmu pengetahuan (Sains).

    Namun tetap, keduanya sama sama sebagai sarana pendekatan teori akuntansi yang diakui.

    Fungsi dan Tujuan Akuntansi

    Fungsi dan Tujuan Akuntansi

    Fungsi dan Tujuan Akuntansi - Akuntansi merupakan sebuah pengukuran dan usaha memberikan kepastian tentang informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak pihak yang membutuhkan dan nantinya akan dijadikan dasar dalam pengambilan sebuah keputusan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pengguna laporan.

    Tujuan Akuntansi

    Tujuan Akuntansi
    Tujuan Akuntansi Fungsi Akuntansi

    Akuntansi memiliki beberapa tujuan, tujuan akutansi keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) adalah sebagai berikut:
    1. Untuk memberi informasi keuangan yang secara handal bisa dipercaya mengenai kewajiban, modal dan sumber ekonomi
    2. Untuk memberi informasi yang terpercaya tentang perubahan perubahan yang ada pada sumber sumber ekonomi sebuah perusahaan yang muncul karena adanya kegiatan usaha
    3. Untuk memberi informasi keuangan yang bisa membantu penggunanya dalam memperkirakan potensi perusahaan dalam mendapatkan laba
    4. Untuk memberi informasi penting yang lain tentang perubahan perubahan pada sumber ekonomi dan kewajiban
    5. Untuk menyampaikan sedalam mungkin informasi lain yang masih berkaitan dengan laporan keuangan yang masih relevan untuk digunakan oleh pengguna laporan keuangan
    Pengguna laporan keuangan dalam hal ini terdiri dari internal maupun eksternal perusahaan, internal seperti manajemen perusahaan dan pihak eksternal seperti investor, kreditor, pemerintah dll.

    Fungsi Akuntansi

    Berdasarkan tujuan akuntansi tersebut, fungsi akuntansi yang utama adalah sebagai informasi keuangan sebuah entitas.

    Laporan keuangan akuntansi ini bisa terlihat posisi keuangan dan perubahan perubahan apa saja yang terjadi didalamnya yang dirasa sangat dibutuhkan oleh penggunanya yang berasal dari internal perusahaan ataupun eksternal perusahaan

    10 Bidang Bidang Akuntansi

    10 Bidang Bidang Akuntansi

    Bidang bidang akuntansi meliputi berbagai klasifikasi, berikut ini 10 bidang bidang akuntansi yang umum diketahui

    10 Bidang Akuntansi

    bidang bidang akuntansi
    Bidang Bidang Akuntansi

    1. Akuntansi Keuangan | Financial Accounting

    Akuntansi Keuangan atau yang seringkali disebut sebagai akuntansi umum merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan transaksi transaksi keuangan khusus yang meliputi perubahan aset, hutang (kewajiban) dan modal (ekuitas) perusahaan.

    Tujuannya tak lain adalah untuk menyajikan data data transaksi keuangan yang telah dilakukan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam bentuk Finance Statement (Laporan Keuangan).

    Akuntansi Keuangan lebih concern untuk menyajikan laporan keuangan kepada pihak pihak EKSTERNAL perusahaan.

    Pihak eksternal seperti para investor atau pemegang saham, bank, pemerintah (dirjen pajak) dan yang lainnya yang berkepentingan atas laporan tersebut.

    Akuntansi Keuangan wajib mengacu dan berdasar pada prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum yang telah dinyatakan didalam Standar Akuntansi Keuangan didalam proses pencatatan seluruh transaksi yang terjadi

    2. Akuntansi Manajemen | Management Accounting

    Berbeda dengan akuntansi keuangan yang lebih dikhususkan disusun untuk memenuhi informasi pihak pihak eksternal.

     Akuntansi manajemen lebih memprioritaskan dan mengkhususkan diri untuk membantu pihak internal perusahaan (baca: manajemen).

    Akuntansi manajemen memberikan tafsiran informasi informasi yang dibutuhkan manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan.

    Bahkan melibatkan diri dalam penyusunan anggaran untuk masa mendatang.

    Akuntansi manajemen tidak memerlukan standar standar khusus yang berlaku umum dalam prosesnya.

    3. Akuntansi Biaya | Cost Accounting

    Akuntansi Biaya adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan perencanaan, penetapan serta pengendalian biaya produksi.

    Objek yang utama dari akuntansi biaya adalah biaya produksi.

    Jadi jelas akuntansi biaya dipergunakan untuk memproduksi bahan baku atau bahan mentah menjadi barang jadi.

    Aktivitas menghitung biaya biaya yang timbul dalam kegiatan produksi lalu kemudian membandingkannya dengan biaya yang berdasarkan taksiran.

    Akuntansi biaya hanya terjadi di perusahaan manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi barang mentah menjadi barang jadi.

    Bukan pada perusahaan jasa ataupun perusahaan dagang. 

    4. Akuntansi Perpajakan | Tax Accounting 

    Akuntansi Perpajakan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan permasalahan perpajakan.

    Bidang akuntansi ini khusus untuk mempersiapkan data yang dibutuhkan dalam perhitungan pajak.

    Tujuan akuntansi perpajakan tak lain adalah supaya pajak yang dibayarkan oleh perusahaan sesuai dengan peraturan perudang udangan yang berlaku.

    Bagaimana hubungan sebuah transaksi yang terjadi dengan tarif dan pajak yang ada didalamnya.
    Dalam banyak kasus, akuntansi perpajakan lebih dominan digunakan untuk meminimalisir jumlah pajak yang terhutang perusahaan dengan teknik teknik yang tidak melanggar peraturan perpajakan.

    Secara teknis, akuntansi pajak langsung berkaitan dengan masalah perpajakan seperti penghitungan SPT, Pembayaran SPT, entah itu untuk PPh maupun PPn

    5. Akuntansi Pemeriksaan | Auditing

    Audit adalah sebuah bidang akuntansi yang aktivitasnya fokus pada pemeriksaan atas catatan akuntansi secara independen tanpa tekanan dari pihak manapun.

    Pihak yang melakukan audit biasa disebut dengan "Auditor" yang secara bebas bekerja tanpa adanya pengaruh dari pihak pihak yang berkepentingan.

    Kegiatan audit adalah memeriksa seluruh pencatatan transaksi yang telah terjadi dan memastikan apakah pencatatan tersebut sudah sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum.

    Dalam melaksanakan tugas, auditor juga emiliki standar auditing yang berlaku secara umum.

    6. Akuntansi Anggaran | Budgetary Accounting 

    Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan penyusunan sebuah rencana pengeluaran perusahaan dan kemudian membandingkan dengan pengeluaran aktual.

    Akuntansi anggaran menguraikan aktivitas keuangan untuk sebuah jangka waktu tertentu yang juga dijalankan dengan sistem analisa dan pengawasan.

    Sebenarnya akuntansi anggaran ini adalah bagian dari akuntansi manajemen

    7. Akuntansi Pemerintah | Goverment Accounting

    Akuntansi Pemerintahan merupakan bidang akuntansi yang dalam penyajian laporan keuangannya dilakukan oleh lembaga pemerintah.

    Bidang akuntansi ini memberikan informasi melalui data akuntansi dari berbagai aspek pengelolaan administrasi keuangan pemerintah serta melaksanakan pengendalian terhadap pengeluaran anggaran.

    8. Akuntansi Pendidikan | Education Accounting 

    Akuntansi Pendidikan fokus kegiatannya diarahkan kepada bidang pendidikan

    Contohnya terlihat kegiatan belajar mengajar akuntansi, penyusunan kurikulum, penelitian tentang akuntansi serta yang lainnya yang berhubungan dengan perkembangan ilmu akuntansi.


    9. Sistem Akuntansi | Accounting System

    Sistem Akuntansi berkaitan dengan penciptaan sebuah prosedur akuntansi dan juga peralatan pendukungnya yang diiringi penentuan langkah didalam pengumpulan serta pelaporan data keuangan.

    Sistem Akuntansi bisa mempermudah sebuah pengendalian internal perusahaan dan menciptakan arus laporan yang sesuai untuk kebutuhan manajemen

    10. Akuntansi Internasional | International Accounting

    Akuntansi Internasional meliputi permasalahan yang timbul atas transaksi transaksi perdagangan lintas negara (internasional) yang umumnya terjadi pada perusahaan perusahaan multinasional

    Demikianlah 10 bidang bidang akuntansi yang umum diklasifikasikan oleh banyak pihak, semoga tulisan bidang bidang akuntansi ini memberikan manfaat.

    Pengertian Akuntansi Syariah

    Pengertian Akuntansi Syariah

    Pernah dengar akuntansi syariah ?

    Apa bedanya dengan akuntansi konvensional ?

    Perkembangan transaksi akuntansi syariah akhir akhir ini mengalami kemajuan yang pesat baik pada aktivitas usaha dan juga lembaga keuangan seperti bank, pasar modal, asuransi, lembaga pembiayaan dan yang lainnya yang memiliki basis syariah.

    Meningkatnya transaksi syariah membuat akuntansi syariah semakin dilirik oleh masyarakat.

    Lalu, bagaimanakah pengertian akuntansi syariah itu sendiri?

    Pengertian Akuntansi Syariah

    Akuntansi Syariah
    Akuntansi Syariah
    Secara etimologis, akuntansi syariah berawal dari bahasa arab "Muhasabah" yang juga berarti kata "Hisab" yang memiliki arti menimbang, memperhitungkan, mengkalkulasi, mendata atau menghisab yang dalam konteks ini berarti menghitung secara teliti yang harus dicatat kedalam pembukuan tertentu !

    Akuntansi syariah adalah ilmu akuntansi yang lebih berorientasi sosial, tidak hanya menjadi alat dalam mengartikan fenomena fenomena ekonomi yang berukuran moneter, namun juga menjadi sebuah metode yang menjelaskan bagaimana fenomena fenomena ekonomi tersebut berjalan didalam masyarakat berlandaskan ajaran islam

    Konsep akuntansi syariah secara garis besar hampir sama dengan konsep akuntansi konvensional yang terdiri atas:
    • Entitas Bisnis
    • Kesinambungan
    • Stabilitas Daya Beli Unit Moneter 
    • Periode Akuntansi.

    Akuntansi syariah didalamnya termasuk isu isu yang tidak umum dipikirkan oleh akuntansi konvensional.

    Salah satu contohnya adalah bentuk perhitungan yang menganjurkan transaksi apa saja yang boleh dan apa yang dilarang.

    Akuntansi syariah menurut Sofyan S. Harahap adalah tentang penggunaan ilmu akuntansi didalam menjalankan syari'ah islam. (yang ditulis dalam bukunya: Akuntansi Sosial Ekonomi dan Akuntansi Islam : 56)

    Akuntansi syariah pada realita bisa terefleksikan pada akuntansi zakat.

    Akuntansi zakat memperlihatkan proses dimana harta atau kekayaan yang diperoleh oleh perusahaan dengan cara yang halal menurut syariat islam.

    Hal ini merupakan sebuah contoh dari turunan hisab (perhitungan) yang merupakan bidang dari akuntansi yang menekankan pertanggungjawaban (accountability)

    Tidak berbeda dengan akuntansi konvensional, akuntansi syariah juga bisa didefinisikan sebagai suatu kegiatan dalam mengidentifikasi, mengklarifikasi serta melaporkan kegiatan ekonomi yang nantinya akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi oleh sebuah entitas usaha.

    Lalu apa bedannya akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional ?

    Pembeda terbesar adalah ada pada kegiatan ekonomi yang dilakukan dan dilaporkan

    Pada akuntansi syariah aktivitas kegiatan ekonomi harus berlandaskan  pada prinsip kaidah kaidah syariah yang ditentukan.

    Kegiatan ekonomi yang mengandung riba, judl, penipuuan, barang barang yang tidak halal seperti minuman keras, rokok, bab1, prostltusi, jual beli sistem ngijo (buah) dan barang atau jasa yang membahayakan maupun yang mengandung kezaliman adalah beberapa contoh yang tidak bisa diterapkan dalam akuntansi syariah

    Transaksi yang keluar dari konsep syariah tidak bisa dilakukan pencatatan karena melanggar syarat syariat

    Untuk memahami akuntansi syariah maka diperlukan suatu pemahaman yang benar benar berhubungan dengan Islam dan substansinya didalam kehidupan manusia.

    Tidak sekedar hanya membuat laporan "perusahaan untung berapa"?

    Pendapatan Diterima Dimuka (Prepaid Income)

    Pendapatan Diterima Dimuka (Prepaid Income)

    Pengertian Pendapatan Diterima di Muka

    Pendapatan diterima dimuka atau prepaid income adalah pendapatan dari suatu barang ataupun jasa yang masih belum diterima.

    Kapan sebuah pendapatan harus diakui sebagai pendapatan di terima dimuka ?

    Kapan pendapatan diakui sebagai pendapatan jasa atau penjualan ?

    Apabila terjadi ketidaksesuaian pengakuan suatu pendapatan, apa yang seharusnya dilakukan ?

    Ok, mari kita bahas :)

    Pendapatan Diterima Dimuka

    Menilik dari pengertian diawal tadi, pendapatan diterima dimuka kelihatannya sangat simpel, sederhana serta mudah kan ?

    Namun kenyataannya pada masa saat ini, sektor sektor bisnis usaha makin bervariasi, jenis jasa atau barang, sistem dalam pembayaran, maupun alat pembayaran yang makin bermacam macam memaksa penerapan pencatatan akuntansi jadi semakin komplek juga rumit.

    Tidak sesederhana pengertian itu tadi.

    Dibutuhkan "mix" dan "match".

    Tetapi hanya jika konsep akuntansi dasar telah dipahami secara benar, diputar putar, dibolak balik bagaimanapun juga, benang merah-nya tidak akan berubah, alias tetap sama

    Pengakuan Pendapatan Diterima Dimuka

    Coba anda perhatikan sebuah contoh berikut:

    25 February 2015 UD Kras mendapatkan order 1.000 pcs pasang sepatu yang berharga @ Rp 50.000 per pasang sepatu.

    Sesuai rencana, pengiriman order tersebut dilakukan secara bertahap, jadwalnya seperti dibawah ini:

    Tanggal  Jenis Kuantitas Harga  Jumlah
    Pengiriman Barang (pasang) (Rp) (Rp)
    02-Mar-15 Sepatu 300 50.000 15.000.000
    15-Mar-15 Sepatu 300 50.000 15.000.000
    31-Mar-15 Sepatu 400 50.000 20.000.000
    Total 50.000.000


    Dari order diatas, pada tanggal yang sama, UD Kras menerima uang sebesar Rp 30.000.000 untuk Dp-nya.

    Dan sisa pembayarannya akan diterima saat tiap kali barang telah diserahkan ke pemesan.

    Dari transaksi tersebut, tanggal 25 February 2015 UD Kras melakukan penjurnalan seperti berikut :

    Debit | Kas 30.000.000
    Debit | Piutang 20.000.000
    Kredit | Penjualan 50.000.000 (50.000 x 1.000)


    Pertanyaan: Apakah jurnal tersebut apakah telah sesuai ?

    Jawabannya kita tunda dulu. Sementara kita lanjut ke pembahasan selanjutnya.

    Pengakuan Penjualan atau Pendapatan Jasa

    Suatu pendapatan jasa ataupun penjualan diakui ketika barang ataupun jasa telah diserahkan, paling lambat ketika kas sudah diterima.

    Apabila barang atau jasa telah diserahkan ke kostumer, namun pembayaran atau kas masih belum diterima, maka penjualan dicatat dengan cara mendebit akun piutang.

    Namun apabila kas telah diterima, penjualan atau pendapatan jasa tentunya dicatat dengan cara mendebet akun kas. 

    Didalam contoh kasus diatas tadi, bukankah pembayaran dengan kas telah diterima ?

    Itu artinya penjualan sudah sangat bisa diakui kan ?

    Yup betul, kas telah diterima namun barang (dalam contoh ini sepatu) yang diorder belum diserahkan ke pemesan sehingga penjualan masih belum bisa diakui.

    Lho, kenapa jika barang atau jasa masih belum diserahkan, penjualan atau pendapatan jasa tidak diakui dulu?

    Ingat, didalam dunia akuntansi, prinsip kesesuaian masih berlaku, bisa disandingkan ( the matching principle ).

    Yang berarti setiap pengorbanan ekonomi (beban/biaya/pengeluaran) yang diakui harus disandingkan dengan gain atau manfaat yang ditimbulkannya pada periode waktu yang sama.

    Sederhananya, tiap beban yang muncul hendaknya bisa disandingkan dengan penjualan atau pendapatan yang diperoleh.

    Pun sebaliknya untuk setiap pendapatan mestinya bisa disandingkan dengan beban (expenses) yang muncul.

    Dalam kasus UD Kras tersebut diatas, UD Kras telah mengakui adanya pendapatan padahal sepatu (barang) masih belum diserahkan pada kliennya yang memesan.

    UD Kras masih belum melakukan produksi, kan baru saja orderan sepatu itu diterima ?

    Praktis, UD Kras belum ada beban atau biaya yang muncul akibat orderan barang pesanan sepatu tersebut.

    Dengan model pencatatan UD Kras diatas, apa saja ekse yang muncul akibat ketidaksesuaian pencatatan tersebut?

    Karena ketika tanggal 25 February UD Kras mengakui penjualan senilai Rp 30.000.000 padahal beban atau biaya belum ada yang keluarkan

    Maka dalam laporan laba-rugi periode 1-29 februari 2015, UD Kras akan terlihat adanya Laba, setidak-nya senilai Rp 30.000.000

    Sedangkan pada periode selanjutnya, 1-30 Maret 2015 UD Kras akan mencatat biaya atau beban secara terus menerus untuk merealisasikan produksi orderan yang pembayaran-nya telah dibukukan dalam laporan laba rugi periode sebelumnya

    Sehingga saat penutupan buku 31 Maret 2015 UD Kras akan mengalami/membukukan kerugian (Lost) yang besarnya setidaknya sama dengna biaya dan beban yang muncul selama bulan tersebut.

    Apabila ditampilkan dalam bentuk grafik, maka trend performa yang dihasikan akan terlihat tidak wajar.

    Akan terjadi fluktuasi yang bisa dibilang drastis dari bulan february ke periode bulan maret 2015.

    Lalu harusnya kapan dan juga bagaimana melakukan suatu pengakuan yang lebih sesuai supaya trend performa laporan laba-rugi terlihat wajar ?

    Tips-nya:
    Tiap suatu transaksi pendapatan yang masih belum menimbulkan biaya/beban dicatat pada akun atau rekening yang ada pada Neraca

    Didalam contoh kasus UD Kras diatas lebih baik dicatat (lihat jadwal pengiriman barang dan pembayaran diatas):

    Saat 25 February 2015 | pertama kali memperoleh pembayaran dijurnal:

    Debit | Kas 30.000.000
    Kredit | Pendapatan Diterima Dimuka 30.000.000

    Saat Tanggal 02 Maret 2015 | Pengiriman sepatu pertama dijurnal/dicatat:

    Debit | Harga Pokok Penjualan Rp xxxx
    Kredit | Persediaan Rp xxxx

    Debit | Pendapatan Diterima Dimuka 15.000.000
    Kredit | Penjualan 15.000.000


    Notes:

    Penjualan diakui ketika barang telah dikirim, dan penjualan yang telah terjadi sudah bisa disandingkan dengan biaya dan beban yang muncul pada periode yang sama, yaitu HPP (Harga Pokok Penjualan).

    Coba perhatikan akun pendapatan diterima dimuka. dengan penjurnalan tanggal 02 maret 2015, maka saldo pendapatan diterima dimuka hanya tinggal senilai Rp 15.000.000 saja.


    Pencatatan ketika pengiriman pesanan sepatu ke-2. 15 Maret 2015:

    Debit | Harga Pokok Penjualan Rp.xxxx
    Kredit | Persediaan Rp.xxxx

    Debit | Pendapatan Diterima Dimuka 15.000.000
    Kredit | Penjualan 15.000.000


    Notes:

    Penjualan dijurnal-dicatat senilai 15.000.000 dengan men-debit akun pendapatan diterima dimuka

    Jadi total penjualan adalah 30.000.000 dan saldo akun pendaptan diterima dimuka akan menjadi NOL.

    Pencatatan 31 Maret 2015 | pengiriman terakhir, belum terima pembayan:

    Debit | Harga Pokok Penjualan Rp.xxxx
    Kredit | Persediaan Rp.xxxx

    Debit | Piutang 20.000.000
    Kredit | Penjualan 20.000.000


    Pencatatan 01 April 2015 | pembayaran telah diterima:

    Debit | Kas 20.000.000
    Kredit | Piutang 20.000.000

    Notes:

    Ketika pengiriman yang terakhir atau yang ke-3, barang telah diserahkan dan penjualan bisa di match (dilawankan) dengan HPP (harga pokok penjualan)

    Sehingga wajar bila terakui sebagai penjualan.

    Pun bila kas juga belum diterima, kan bisa men-debit akun Piutang.

    Kesimpulan Pendapatan Diterima Dimuka

    Apabila diperhatikan penjurnalan diatas, bisa kita lihat pada tiap pengakuan sebuah penjualan mesti bersandingan dengan pengakuan HPP (harga pokok penjualan)

    Ini yang disebut cost factor yang dilegalisasi dengan perpindahan fisik barang yang terefleksikan pada akun persediaan yang saldonya makin berkurang (ada disisi kredit).

    Inilah esensi dari Matching Principle dalam dunia akuntansi.

    Apakah ketidaksesuaian pencatatan yang telah dilakukan oleh UD Kras pada awal transaksi perlu untuk dibuatkan sebuah adjustment entry ?

    Jawaban: Tergantung 

    Tergantung apabila ketika pengiriman sepatu (barang) yang pertama dan ke-2 UD Kras hanya mengakui HPP (Harga Pokok Penjualan) dengan meng-kredit akun Persediaan saja dan tidak mencatat penjualan lagi

    Maka tidak mutlak diperlukan sebuah adjustment entry.

    Lho, Kenapa ?

    UD Kras hanya terlalu dini (awal) mengakui sebuah penjualan yang dalam akuntansi hal ini diistilahkan "Early Revenue Recognition" yang masih dikelompokkan kedalam 'Miss Statement', masih belum digolongkan " Material Issue ".

    Pun hanya terjadi pada periode tahun buku akuntansi yang sama, dimana pendapatan yang diakui pada bulan februari (revenue overstatement) akan diimbangi oleh beban pada bulan maret (cost overstatement).

    Hanya saja performa trendnya terlihat tidak wajar, lain cerita apabila kasus yang terjadi adalah 'Premature revenue recognition', yaitu sebuah pengakuan pendapatan atas ssuatu "potensi pendapatan" atau hanya berupa komitment

    Maka hal tersebut termasuk golongan 'Material Issue'.

    Tetapi, tetap saja, pencatatan seperti UD Kras lakukan pada awal awal tadi sebaiknya tidak dilakukan

    Lebih baik dihindari karena apabila terjadi pada akhir tahun buku akan menjadi sangat merepotkan.

    Kantor Akuntan Publik itu Apa?

    Kantor Akuntan Publik itu Apa?

    Kantor Akuntan Publik

    Kantor Akuntan Publik

    Pernah dengar Kantor Akuntan Publik ?

    Nama ini jarang sekali didengar oleh orang awam. Mungkin hanya kalangan akuntan saja yang tahu

    Bahkan beberapa teman teman kuliah jurusan akuntansi juga ada yang tidak tahu apa itu kantor akuntan publik atau yang banyak di singkat dengan KAP.

    Padahal tempat bermukim-nya para akuntan, khususnya auditor ya di KAP ini

    KAP adalah tempatnya seorang akuntan publik bekerja

    Kantor akuntan publik merupakan badan usaha yang sudah memperoleh izin dari Menteri Keuangan sebagai tempat bagi akuntan publik memberikan jasa.

    Dalam memberikan jasa, akuntan publik harus memiliki kantor akuntan publik (KAP) paling lama 6 bulan setelah izin diterbitkan.

    Akuntan publik yang tidak mempunyai KAP dalam tempo lebih dari 6 bulan akan dicabut izinnya.
    Berikut beberapa jasa/layanan yang biasa diberikan dan dilayani oleh kantor akuntan publik:
    • Jasa atestasi, Di dalamnya termasuk audit umum atas suatu laporan keuangan, pemeriksaan lap. keuangan prospektif, pemeriksaan pelaporan informasi keuangan proforma, me-review laporan keuangan, serta jasa audit juga atestasi yang lainnya.
    • Jasa non atestasi, jasa ini berkaitan dengan akuntansi, manajemen, keuangan, perpajakan, kompilasi, dan juga konsultasi.
    Dalam pemberian jasa audit umum, Kantor akuntan publik hanya bisa menjalankan paling lama Enam tahun buku (periode akuntansi) secara berturut - turut dalam satu perusahaan.

    Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas serta tingkat independensi KAP bersangkutan, dan menjauhkan dari konflik kepentingan.

    Kantor Akuntan Publik berbentuk badan usaha perseorangan yang harus memiliki izin usaha dari menteri keuangan.

    Ada beberapa syarat dalam mendapatkan izin usaha tersebut, berikut diantaranya:
    • Mempunyai izin akuntan publik.
    • Merupakan anggota IAPI.
    • Memiliki paling sedikit Dua (2) orang tetap yang mempunyai tingkat pendidikan formal akuntansi paling rendah berijazah setara D3 dan paling sedikit Satu (1) orang diantaranya memiliki ijazah sarjana.
    • Mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
    • Mempunyai Sistem Pengendalian Mutu (SPM) Kantor Akuntan Publik yang memenuhi SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) dan paling tidak mencakup aspek kebijakan mengenai seluruh dari unsur pengendalian mutu.
    • Tempat domisili Pemimpin Kantor Akuntan Publik tidak berbeda dengan alamat domisili KAP.
    • Mempunyai bukti kepemilikan atau pun sewa kantor dan denah ruangan kantor yang bisa menunjukkan bahwa kantor ter-isolasi/terpisah dari kegiatan yang lain.
    • Membuat surat pernyataan bermeterai yang mencantumkan alamat, nama serta domisili kantor dan maksud serta tujuan pendirian kantor 
    • Membuat Surat Permohonan, dan melengkapi formulir permohonan izin usaha KAP serta membuat surat pernyataan bermeterai yang menyatakan data yang disampaikan adalah benar.
    Untuk Kantor Akuntan Publik yang berbentuk persekutuan, selain syarat-syarat tadi, juga harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
    • Mempunyai NPWP KAP.
    • Mempunyai perjanjian kerja sama yang dicatat dan disahkan oleh notaris.
    • Mempunyai surat izin akuntan publik untuk Pemimpin dan Rekan akuntan publik.
    • Mempunyai tanda keanggotaan dari IAPI yang berlaku untuk Pemimpin dan Rekan akuntan publik.
    • Mempunyai surat persetujuan seluruh Rekan Kantor Akuntan Publik tentang penunjukan salah satu Rekan menjadi Pemimpin Rekan.
    • Mempunyai bukti tempat domisili Pemimpin Rekan dan Rekan Kantor Akuntan Publik.
    KAP yang berbentuk persekutuan juga bisa membuka Cabang di semua wilayah Indonesia.

    Nah tuh, ribet juga kan?

    Perlu dukungan banyak hal, bukan hanya sekedar modal saja untuk memiliki KAP.

    Dalam KAP ada beberapa bentuk usaha yang bisa digunakan:
    • Perseorangan - bentuk usaha ini hanya bisa dijalankan oleh seorang akuntan publik yang sekaligus sebagai pimpinan KAP.
    • Persekutuan Firma - Dalam bentuk usaha ini bisa didirikan oleh paling sedikit Dua orang akuntan publik dan atau 75 Persen dari semua sekutu merupakan akuntan publik. Masing - masing sekutu disebut sebagai Rekan dan salah satu sekutu merupakan Pemimpin Rekan.
    • Bentuk usaha lainnya yang sesuai dengan karakteristik profesi akuntan publik yang telah ditetapkan dan diatur oleh peraturan undang undang.
    Dalam permasalahan nama KAP, kantor akuntan publik yang berbentuk badan usaha perseorangan nama KAP-nya menggunakan nama akuntan publik yang bersangkutan.

    Sedangkan untuk yang berbadan usaha persekutuan, nama yang digunakan adalah nama seorang atau lebih dan ditambah dengan kata "dan rekan" di belakangnya apabila jumlah akuntan KAP-nya lebih banyak dari jumlah akuntan publik yang namanya tercantum sebagai nama Kantor Akuntan Publik

    Nama kantor akuntan publik tidak boleh menggunakan singkatan.

    Nah itu dia sekilas tentang Kantor Akuntan Publik yang sumbernya saya ambil mentah mentah dari wikipedia