Perolehan Aset Tetap Dengan Pertukaran dan Kredit


Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Perolehan Aset Tetap Dengan Pertukaran dan Kredit and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!


Perolehan Aset Tetap

Perolehan Aktiva Tetap - Setelah sebelumnya saya memposting tentang perolehan aset tetap yang diperoleh dari pembelian secara tunai, kali ini saya akan memposting mengenai perolehan aset tetap yang diperoleh dengan cara lain. 

Kita tahu, untuk mendapatkan aktiva tetap, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Seperti membeli aktiva tersebut secara tunai, dicicil (kontrak jangka panjang), pertukaran, dibangun sendiri maupun dengan saham.
perolehan aset tetap
Perolehan Aktiva Tetap

Aset Tetap Diperoleh dari Pembelian Kredit

Dalam perolehan aktiva tetap dengan membelinya secara kredit (pembayarannya secara cicilan), maka tidak perlu adanya pengeluaran kas sekaligus, tetapi kas dikeluarkan secara bertahap sesuai deal kesepakatan bersama kredito.

Selain itu dengan transaksi pembelian aset secara kredit ini akan menimbulkan bunga yang harus dibayar.
Aktiva tetap yang diperoleh dengan pembelian angsuran, dalam menentukan harga perolehannya tidak termasuk bunga didalamnya.

Bunga yang timbul dibebankan pada saldo yang belum dibayar atas kontrak dicatat sebagai biaya.

Contoh :

Pada tanggal 2 januari 2014 PT. Foraz membeli sebuah gedung dengan cara mencicil seharga Rp. 100.000.000 dengan uang muka Rp. 25.000.000 sisanya diangsur setiap akhir tahun selama tiga tahun dengan bunga 5% per tahun.
Jurnal 2 Januari 2014

Debit | Building Rp100.000.000
Kredit | Cash Rp25.000.000
Kredit | Contract Payable Rp75.000.000


Jurnal 31 Desember 2014

Debit | Contract Payable * Rp25.000.000
Debit | Interest Expense ** Rp3.750.000
Kredit | Cash Rp28.750.000

Notes :
*     Contract Payable (utang) Rp 75.000.000 dibagi 3 tahun = Rp 25.000.000
 **  Bunga 5% dari Saldo utang kontrak: 5% x Rp 75.000.000 = Rp 3.750.000


Jurnal 31 Desember 2015

Debit | Contract Payable  Rp25.000.000
Debit | Interest Expense  Rp2.500.000
Kredit | Cash Rp27.500.000


Jurnal 31 Desember 2016

Debit | Contract Payable  Rp25.000.000
Debit | Interest Expense  Rp1.250.000
Kredit | Cash Rp26.250.000


#Pertanyaan

Mengapa bunga tidak dimasukkan harga perolehan aset tetap berwujud?

Bukankah aset tetap di akui sebesar harga perolehan yang merupakan harga dari barang ditambah semua biaya biaya yang diakibatkan dari transaksi aset tetap hingga aset tersebut siap digunakan/beroperasi?

Untuk hal ini lebih baik dibahas pada lain kesempatan saja. :)

Aset Tetap Diperoleh dengan Pertukaran

Pertukaran aset tetap dengan pertukaran maksudnya ialah aset tetap yang telah dimiliki ditukar dengan aset yang dimiliki oleh entitas/orang lain.

Terdapat beberapa masalah yang muncul dalam penentuan nilai-nya. Hal ini disebabkan berbagai kondisi atas pertukaran aset yang terjadi, dan ini dia beberapa hal/kondisi yang patut diperhatikan:
  1. Apakah pertukaran aset sejenis atau tidak sejenis
  2. Apakah diketahui harga pasar asetnya atau tidak diketahui
  3. Apakah disertai dengan arus kas atau tidak disertai arus kas
Ada beberapa kemungkinan kombinasi yang terjadi atas pertukaran aset tetap diatas, juga bagaimana perlakuan dalam akuntansinya:

# 1. Harga pasar aktiva tetap diketahui dan tidak disertai dengan arus kas

Aset tetap yang diperoleh dicatat sebesar harga pasar aset tetap dan mempunyai bukti transaksi yang memadai. Apabila kedua aset keabsahan buktinya sama sama kuat, maka yang dicatat dan diakui adalah harga pasar aset yang diserahkan, akan tetapi apabila aset yang diterima mempunyai bukti transaksi yang lebih lengkap dan lebih handal keabsahannya maka aset tetap perolehannya diakui sebesar aset yang diterima.

# 2. Harga pasar aset tidak diketahui baik sejenis ataupun beda jenis

Perolehan aset diakui sebesar nilai buku aset tetap yang dikeluarkan. akumulasi penyusutan aset tetap yang dikeluarkan/diserahkan perlu dihapus dalam kasus ini.

Aset tidak sejenis, harga pasar aset diketahui, ada/disertai arus kas

Apabila disertai arus kas, ada dua kemungkinan:
  1. Arus kas masuk, artinya ada laba dari pertukaran aset tetap, diakui laba pertukaran
  2. Arus kas keluar, artinya ada rugi dari pertukaran aset, diakui rugi pertukaran 
Aset yang ditukar sejenis, Harga pasar aset diketahui,disertai arus kas
  1. Indikasi rugi, maka rugi pertukaran diakui
  2. Indikasi laba, maka jangan diakui sebagai laba

Contoh Pertukaran Aset Tetap :

PT. Foraz menukarkan kendaraannya dengan sebuah mesin. Harga perolehan kendaraan Rp. 100.000.000, Akumulasi penyusutan pada saat penukaran adalah Rp. 20.000.000,

Harga Mesin Rp. 45.000.000, dalam pertukaran tersebut perusahaan menambah uang sebesar Rp. 5.000.000

Perhitungan :

- Harga Perolehan Mobil Rp100.000.000
- Akumulasi Penyusutan (Rp20.000.000)
- Nilai Buku Rp80.000.000
- Harga Perolehan Mesin Rp90.000.000
- Pembayaran (Rp5.000.000)
- Harga Pasar Mobil Rp85.000.000
- Laba Pertukaran Rp5.000.000


Jurnal :

Debit | Machine Rp90.000.000
Debit | Accumulation Depreciation Rp20.000.000
Kredit | Automobile Rp100.000.000
Kredit | Cash Rp5.000.000
Kredit | Gain on Exchange of Plants Assets Rp5.000.000


#Pertanyaan

Ada laba dan rugi dalam pertukaran, dan langsung di akui dalam laporan keuangan.

Masih ingat tentang perolehan aset tetap secara gabungan/lumpsum? Silahkan baca [disini] lebih jelasnya.

Pada tulisan tersebut, apabila terdapat selisih, maka selisih itu di distribusikan kepada aset tetap yang diperoleh, tidak dimasukkan atau dikapitalisasi ke dalam aset tetap.

Sedangkan di sini, kita lihat langsung di akui laba atau rugi jika ada selisih, padahal judulnya sama, "Perolehan Aset Tetap"! perkara itu karena caranya yang berbeda, katakanlah, yang satu dibeli secara tunai, yang satu dengan ditukar. Tapi benang merahnya sama, ada aset yang dikeluarkan untuk memperoleh aset yang baru.

Dan kenapa jika ada selisih, perlakuannya berbeda?

Nah ini juga keanehan dalam metode ini, saya juga bertanya logikanya darimana. next posting jika ada waktu ingin sekali saya bahas. mungkin ada yang bisa bantu menjelaskan?

Baiklah, untuk saat ini sekian dulu mengenai perolehan aset tetap masih ada lagi cara perolehan dengan metode lain. Silahkan anda baca Perolehan Aktiva Dibangun Sendiri dan Perolehan Aktiva melalui Surat Berharga (saham atau obligasi)

Baca artikel lain tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar