Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Contoh Rekonsiliasi Bank 4 kolom and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!
Rekonsiliasi Bank
(four-colomns bank rekonciliation)
rekonsiliasi bank 4 kolom |
Rekonsiliasi Bank, seperti postingan sebelumnya [ Rekonsiliasi Bank ] digunakan untuk menyesuaikan/menyocokan laporan bank (baca: rekening koran) dengan catatan perusahaan karena adanya kemungkinan perbedaan pencatatan atau pengakuan. Lho....kalau rekonsiliasi 4 kolom? sebenarnya sama saja, perlakuannya sama antara pos-pos yang menimbulkan perbedaan, tujuannya sama, sama-sama men”cocok”an rekening koran dan catatan perusahaan, hanya saja lebih lengkap isinya -kalau rekonsiliasi “biasa” hanya mengetahui saldo kas perusahaan saja, sedangkan rekonsiliasi 4 kolom juga disajikan saldo pengeluaran dan penerimaan kas-, juga menghitung saldo awal maupun akhir kas versi bank dan catatan perusahaan dan juga lebih rumit membuatnya, periode juga berbeda, kali ini melibatkan 2 periode (bulan) dan biasanya banyak dibuat atau di pakai oleh auditor.
Contoh Soal Rekonsiliasi Bank 4 empat Kolom dan jawabannya
Ilustrasi rekonsiliasi 4 kolom,
Info PT Apes
April | Mei | ||
Saldo menurut bank (rekening koran) | Rp 650 | Rp 700 | |
Saldo menurut PT Apes | 845 | 985 | |
1 | Deposite In Transit (DIT)/ cek dalam perjalanan | 200 | 250 |
2 | Outstanding Check/ cek yang beredar | 100 | 125 |
3 | Biaya administrasi bank | 30 | 40 |
4 | Jasa giro | 45 | 50 |
5 | Cek kosong | 60 | 120 |
(6) Kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April di pembukuan PT Apes saat pembayaran hutang senilai Rp 120 yang seharusnya Rp 170 pada pembukuannya.
Jumlah penerimaan pada bulan Mei menurut c atatan Bank Rp 320 dan catatan PT Apes Rp 365, sedangkan
Jumlah kas dikreditkan bulan mei menurut laporan Bank Rp 270 dan catatan PT Apes sebesar Rp 225.
Bagaimana membuat rekonsiliasi 4 kolomnya?
Pos-pos mana saja yang akan mempengaruhi catatan bank dan catatan PT Apes?
Mempengaruhi catatan bank:
(1) Deposite in transit, bank belum mencatat deposito yang dikirim oleh perusahaan sebesar Rp 200 bulan April dan Rp 250 bulan Mei sehingga bank harus menambahkan sakdo rekening PT Apes pada catatannya
(2) Cek yang beredar: bank belum mencatat penarikan sejumlah Rp 100 pada bulan April dan Rp 125 pada bulan Mei oleh PT Apes, maka bank harus mengurangkan rekening PT Apes bulan April dan Mei pada catatannya
Mempengaruhi catatan PT Apes
(3) Beban administrasi: perusahaan belum mencatatan beban administrasi bank yang mengurangkan saldo di rekeningnya sebesar Rp 30 bulan April dan Rp 40 bulan Mei sehingga perusahaan harus mengurangkan saldo pada catatannya
(4) Jasa giro (pendapatan bunga): PT Apes belum mencatat jasa giro/pendapatan bunga bank sebesar Rp 45 pada bulan April dan Rp 50 pada bulan Mei sehingga kas pada pencatatan PT Apes harus ditambahkan
(5) Cek kosong: cek yang dikembalikan oleh bank karena cek kosong sebesar Rp 60 bulan April dan Rp 120 pada bulan Mei mengurangkan saldo pada catatan PT Apes
(6) Kesalahan pencatatan: selisih kesalahan pencatatan pada bulan april yang membuat saldo buku terlalu tinggi harus mengurangi saldo kas pembukuan PT Apes sebesar selisihnya sehingga pencatannya menjadi tepat
Bahas dulu satu pos saja, rekonsiliasi 4 kolom
Info | Saldo 30 April | Mei | Saldo 31 Mei | |
Penerimaan | Pengeluaran | |||
Catatan Bank Deposite in transit (DIT): | ||||
April | Rp 200 | (Rp 200) | ||
Mei | 250 | Rp 250 |
Lho bagaimana bisa begitu? Deposite in transit/deposit dalam perjalanan, bank belum mencatat penerimaan sebesar Rp 200 (bulan April) dan 250 (bulan Mei) sehingga bank harus mencatat dengan menambahkan saldo bulan April dan Mei. Bagaimana dengan kolom penerimaan pada bulan Mei? Bulan April : (Rp 200) maksudnya -supaya mudah membacanya- pos tersebut merupakan jumlah penerimaan bulan April, “Bukan” penerimaan bulan Mei sehingga di beri tanda “tutup kurung” atau mengurangi penerimaan bulan Mei karena memang bukan penerimaan bulan Mei. Dan pada bulan Mei: Rp 250 menandakan bahwa jumlah pos tersebut memang merupakan penerimaan bulan Mei. Perlakuan yang sama juga pada kolom pengeluaran bulan Mei.
Lanjutkan pos-pos yang lainnya, dan rekonsiliasi bank 4 kolom akan nampak seperti berikut:
PT Apes
Rekonsiliasi Bank
Bulan Mei
Keterangan | Saldo 30 April | Mei | Saldo 31 Mei | ||
Penerimaan | pengeluaran | ||||
Saldo menurut Bank | Rp 650 | Rp 320 | Rp 270 | Rp 700 | |
(1) | Deposit in Transit | ||||
April | 200 | (200) | |||
Mei | 250 | 250 | |||
(2) | Outstanding Check | ||||
April | (100) | (100) | |||
Mei | 125 | (125) | |||
Saldo Bank Rekonsiliasi | Rp 750 | Rp 370 | Rp 295 | Rp 825 | |
Saldo menurut PT Apes | Rp 845 | Rp 365 | Rp 225 | Rp 985 | |
(3) | Biaya Administrasi Bank | ||||
April | (30) | (30) | |||
Mei | 40 | (40) | |||
(4) | Jasa Giro | ||||
April | 45 | (45) | |||
Mei | 50 | 50 | |||
(5) | Cek Kosong | ||||
April | (60) | (60) | |||
Mei | 120 | (120) | |||
(6) | Kesalahan Pencatatan | ||||
April | (50) | (50) | |||
50 | (50) | ||||
Saldo PT Apes Rekonsiliasi | Rp 750 | Rp 370 | Rp 295 | Rp 825 |
Ehm....bagaimana dengan kesalahan pencatatan bulan April? Mengapa saldo bulan Mei juga di kurangi sejumlah yang sama? Padahal bulan Mei tidak ada kesalahan pencatatan...
Ya, karena kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April, maka saldo akhir bulan akhir yang “salah” itu akan menjadi saldo awal bulan Mei sehingga saldo bulan Mei juga mengalami kesalahan dan perlu dikoreksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar