Mobilitas Sosial


Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Mobilitas Sosial and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!


Kata "Mobilitas" berasal dari bahasa Latin "Mobilis" yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam bahasa Indonesia, istilah yang lazim dan sepadan dengan kata tersebut adalah perpindahan, gerak, atau gerakan. Maka dari itu, mobilitas sosial sama artinya dengan gerak sosial, perpindahan sosial, atau gerakan sosial. Bagi orang yang ingin dihormati di masyarakat, maka ia harus melakukan mobilitas sosial ke atas. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Mobilitas Sosial


A.Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
Berikut adalah pengertian Mobiltas Sosial menurut para ahli :
  • William Kornblum : Mobiltas Sosial adalah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya
  • Michael S. Bassis : Mobilitas Sosial adalah perpindahan keatas atau kebawah lingkungan sosio ekonomi yang merubah status sosial seseorang dalam masyarakat
  • H. Edward Ransford : Mobilitas Sosial adalah perpindahan ke atas atau kebawah dalam lingkungan sosial secara hierarki
  • Kimball Young dan Raymond W. Mack : Mobilitas Sosial adalah suatu mobilitas dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial
  • Anthony Giddens : Mobilitas Sosial adalah sesuatu yang menunjuk pada gerakan dari orang per orang dan kelompok-kelompok diantara kedudukan kedudukan sosial ekonomi yang berbeda
  • Paul B. Horton : Mobilitas Sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya, atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata lainnya

B.Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial dibagi menjadi 5 bentuk utama yaitu :

1.Mobiltas Sosial Horizontal
Mobiltas Sosial Horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau kelompok sosial lainnya yang sederajat. Itu artinya, dalam bentuk ini tidak ada peningkatan kedudukan ataupun penurunan kedudukan. Contoh : Pak Ahmad merupakan seorang guru Matematika di sebuah SMA, karena ia merasa bosan maka ia berpindah perkerjaan ke SMA lainnya namun ia tetap menjadi guru Matematika di SMA baru tersebut.

2.Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas Sosial Vertikal adalah perpindahan status sosial yang dialami seseorang ataupun sekelompok orang dari kedudukan sosial tertentu ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Mobilitas Sosial Vertikal dibagi menjadi 2 bentuk yaitu :

a.Mobilitas Sosial Vertikal ke atas (Social Climbing)
Mobilitas Sosial Vertikal ke atas adalah Mobiltas sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang ke kedudukan yang lebih tinggi. Mobilitas Sosial Vertikal ke atas dibagi lagi menjadi 2 bentuk yaitu :
  • Masuk kedalam kedudukan yang lebih tinggi : Hal ini ditandai dengan masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah kedalam kedudukan yang lebih tinggi yang telah ada. Contoh : Ibu Dian adalah seorang guru sejarah di salah satu SMA, karena ia telah memenuhi persyaratan, maka ia diangkat menjadi Kepala Sekolah di SMA tersebut. Hal ini berarti Ibu Dian telah masuk kedalam kedudukan yang lebih tinggi, dimana kepala sekolah merupakan jabatan yang telah ada sebelumnya
  • Membentuk Kelompok Baru : Pada bentuk ini, terjadi pembentukan kelompok baru yang memiliki derajat lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang membentuk kelompok tersebut. Contoh : OSIS sebuah SMA sebelumnya tidak memiliki jabatan Panitia Kegiatan, kemudian dibentuklah jabatan tersebut oleh anggota OSIS, lalu dipilih lah anggota Panitia Kegiatan tersebut. Anggota dari panitia kegiatan tersebut, memiliki kedudukan yang lebih tinggi jika dibandingkan anggota OSIS
b.Mobilitas Sosial Vertikal Ke bawah (Social Sinking)
Mobilitas Sosial Vertikal ke bawah adalah Mobiltas sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang ke kedudukan yang lebih rendah. Mobilitas Sosial Vertikal kebawah dibagi lagi menjadi 2 bentuk yaitu :
  • Turunnya kedudukan : Hal ini terjadi jika kedudukan individu turun ke derajat yang lebih rendah dari sebelumnya. Contoh : Prajurit yang dipecat karena meninggalkan dinas ketentaraanya
  • Turunnya derajat kelompok : Pada bentuk ini, derajat individu dan kelompok merupakan satu kesatuan. Contoh : Penurunan penghargaan masyarakat terhadap bangsawan karena perubahan sistem monarki ke republik. Jadi seluruh bangsawan mengalami penurunan kedudukan
3.Mobilitas Antargenerasi

Secara umum, mobilitas antargenerasi berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik maupun turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. Contoh : Pak Rahmat hanya merupakan seorang buruh tamatan sekolah dasar, namun ia berhasil menyekolahkan anaknya menjadi sarjana dan menjadi seorang pengusaha sukses.

4.Mobiltas Intragenerasi
Mobilitas Intragenerasi adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang selama hidupnya (dalam satu generasi). Dengan kata lain, mobiltas intragenerasi adalah perpindahan status sosial seseorang selama masa hidupnya dari lahir hingga meninggal dunia. Contoh : Pak Budi dulunya merupakan seorang buruh rendahan, namun dikarenkan kerja keras dan kegigihannya, akhirnya ia bisa membuka usaha kecil-kecilan dan lama kelamaan usaha tersebut berubah menjadi suatu usaha yang besar.

5.Gerak Sosial Geografis
Mobilitas ini sedikit berbeda dari yang lainnya. Mobilitas ini lebih menekankan perubahan status dikarenakan seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya melalui transmigrasi, migrasi, ataupun urbanisasi. Contoh : Parjo didesanya hanyalah seorang buruh tani, namun setelah ia pindah ke kota, dia menjadi karyawan di sebuah perkantoran

C.Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Adapun hal-hal yang menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Hal-hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1.Perubahan Kondisi Sosial
Kondisi sosial masyarakat yang berubah dapat menjadi faktor pendorong mobilitas sosial. Sebagai contoh, masyarakat yang memiliki pemikiran yang terbuka, akan mempermudah seseorang dalam melakukan mobilitas sosial

2.Ekspansi Teritorial (Perluasan daerah) dan gerak populasi
Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan bahwa ada ciri fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Contoh : Perkembangan kota dan transmigrasi

3.Komunikasi yang bebas
Komunikasi yang bebas dan juga efektif akan menghilangkan semua batas yang ada dalam masyarakat. Hal tersebut akan mendorong terjadinya mobilitas sosial.

4.Pembagian Kerja
Pembagian Kerja berhubungan dengan spesifikasi jenis perkerjaan. Spesifikasi ini menuntut keahlian khusus. Semakin spesifik pekerjaan yang ada dimasyarakat maka semakin sedikit pula individu berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain

5.Tingkat Vertilitas (Kelahiran) yang berbeda
Pada umumnya, tingkat kelahiran tinggi terjadi pada masyarakat kelas menengah kebawah. Hal ini membatasi mereka untuk dapat meningkat secara sosial akibat rendahnya tingkat kehidupan ekonomi, apalagi dengan adanya banyak anak. Sebaliknya, masyarakat dari kelas sosial yang tinggi cenderung untuk mengurangi angka kelahiran dan tentu hal ini akan mempermudah mereka melakukan mobilitas. Namun hal tersebut masih tergantung pada pola dan kesadaran mereka untuk melakukan mobilitas

6.Situasi Politik
Situasi Politik suatu negara yang tidak stabil, dapat mendorong terjadinya mobilitas sosial. Hal ini dikarenakan banyak penduduk yang mengungsi ataupun pindah sementara ke negara lain.

D.Faktor Penghambat Mobiltas Sosial
Selain ada faktor pendorong, ada pula faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial. Berikut ini adalah faktor penghambat terjadinya mobilitas sosial :

1.Perbedaan Ras dan Agama
Perbedaan Ras dan Agama dapat menimbulkan perbedaan status sosial, yang menghambat terjadinya mobilitas sosial. Contoh : Di Afrika Selatan pada masa politik Apartheid, hanya orang berkulit putih saja yang boleh menduduki pemerintahan, sedangkan orang kulit hitam tidak boleh

2.Diskriminasi kelas dalam sistem kelas terbuka
Diskriminasi Kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghambat mobilitas ke atas. Hal ini terbukti dengan adanya pembatas keanggotaan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan. Contoh : Jumlah anggota DPR yang hanya dibatasi sebanyak 500 orang

3.Kelas-kelas Sosial
Perbedaan kelas sosial dapat menjadi penghambat mobilitas sosial ke atas. Contoh : anak yang berasal dari keluarga ekonomi rendah cenderung hidup dengan meniru keyakinan, nilai, dan pola pikir yang umumnya ada pada masyarakat kelas rendah. Pengaruh tersebut akan membuat anak cenderung hidup dengan pola pikir masyarakat di lingkungannya

4.Kemiskinan
Tidak bisa dipungkiri, kemiskinan merupakan salah satu penghambat mobilitas sosial keatas. Karena dengan kemiskinan, dapat membatasi seseorang untuk dapat mencapai status yang diinginkannya. Contoh : Andi berasal dari keluarga miskin, sehingga ia harus membantu orang tuannya dan tidak bisa melanjutkan sekolahnya yang pada akhirnya tidak bisa membuatnya menjadi seorang sarjana

5.Perbedaan Jenis Kelamin
Pada masyarakat tertentu, perbedaan jenis kelamin dapat menjadi penghambat seseorang untuk melakukan mobilitas sosial. Kebanyakan masyarakat tradisional menganggap bahwa laki-laki lebih berhak untuk menjadi pemimpin, sedangkan perempuan hanya menjadi pelayan saja. Contoh : Wanita yang tinggal di sebuah desa, merasa dirinya hanya sebagai ibu rumah tangga saja, sehingga ia enggan untuk melakukan mobilitas.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Mobilitas Sosial. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu pembaca sekalian agar lebih memahami mengenai Mobilitas Sosial. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya :D

Lihat Juga :
Saluran Mobilitas Sosial
Baca artikel lain tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar