Hello Guys, Welcome Back in yaudahkasideh blog. Hasyiap, kali ini kita ngomongin tentang Jurnal Penjualan Aktiva Tetap dalam Perlakuan Akuntansi Penjualan Aset and tanpa berlama lama, Yaudahkasideh!!!
Penghapusan Aktiva - Dalam kondisi tertentu, suatu perusahaan menghadapi kondisi yang tidak biasa dalam operasinya sehingga mengharuskan atau memutuskan untuk melakukan PENJUALAN AKTIVA TETAP.
Padahal, tujuan awal perusahaan dalam membeli aset tetap tersebut adalah untuk digunakan dalam operasi perusahaan selama umur manfaat ekonominya demi mempertahankan kelangsungan usaha.
Baik itu untuk tempat, peralatan, untuk produksi maupun kegunaan lainnya.
Intinya.... aset tetap pada awalnya tidak ditujukan untuk di jual kembali.
Bagaimana prosedur dan perlakuan akuntansi-nya?
Contoh Kasus:
Pada tanggal 6 Juli 2015, PT.Bunaji menjual aktiva tetap kendaraan kantor dengan harga Rp 150.000.000.
Kendaraan ini dibeli pada 02 February 2012 dan saat itu harga pembeliannya menghabiskan dana sebesar Rp 240.000.000.
Beberapa catatan tambahan:
PT. Bunaji memakai metode garis lurus dalam perhitungan penyusutan aset tetap tanpa nilai sisa (nilai residu).
Kendaraan diperkirakan memiliki umur ekonomis 10 Tahun.
Berikut posisi aset kendaraan PT Bunaji per 31 Des 2014 :
Langkah Langkahnya:
Penyusutan hanya dihitung hingga bulan juni saja.
Lalu jurnal beban penyusutan tersebut :
Jurnal tersebut menambah biaya penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan kendaraan sebesar Rp 12.000.000
Sehingga "Accum Deprec Kendaraan" per tanggal 6 Juli 2015 adalah sebagai berikut :
Dan nilai buku kendaraan per 6 Juli 2015 adalah :
Langkah berikutnya adalah penghapusan aktiva tetap
Notes:
Ya tinggal di balik saja jurnalnya, dari rugi menjadi akun laba.
Misalnya, pada contoh kasus yang sama, namun aktiva dijual seharga Rp 170.000.000 sehingga perusahaan mendapatkan laba seebesar dari penjualan kendaraan tersebut.
Baca artikel lain tentang:
Aktiva
Aktiva Tetap
Padahal, tujuan awal perusahaan dalam membeli aset tetap tersebut adalah untuk digunakan dalam operasi perusahaan selama umur manfaat ekonominya demi mempertahankan kelangsungan usaha.
Baik itu untuk tempat, peralatan, untuk produksi maupun kegunaan lainnya.
Intinya.... aset tetap pada awalnya tidak ditujukan untuk di jual kembali.
Penghapusan Aktiva Tetap
Dalam kondisi tertentu, banyak alasan perusahaan harus memutuskan untuk melakukan penjualan aset tetap, seperti:- Perusahaan berganti jenis produk, sehingga mesin atau peralatan tertentu tidak dapat digunakan dan mubazir
- Membutuhkan dana atau kekurangan dana, untuk bayar utang atau modal kerja
- Perusahaan ditutup karena alasan tertentu dan tidak berproduksi kembali
- Upgrade aktiva tetap, misal mobil yang sudah tua yang biaya maintenance-nya mahal diganti dengan yang baru, atau komputer yang sudah tidak mendukung lagi diganti dengan yang lebih canggih
Bagaimana prosedur dan perlakuan akuntansi-nya?
Perlakuan Akuntansi Penjualan Aset Tetap
Dua langkah yang dilakukan dalam prosedur penjualan aset tetap:- Update nilai buku aset tetap yang dijual
- Hapus aset tetap
Contoh Kasus:
Pada tanggal 6 Juli 2015, PT.Bunaji menjual aktiva tetap kendaraan kantor dengan harga Rp 150.000.000.
Kendaraan ini dibeli pada 02 February 2012 dan saat itu harga pembeliannya menghabiskan dana sebesar Rp 240.000.000.
Beberapa catatan tambahan:
PT. Bunaji memakai metode garis lurus dalam perhitungan penyusutan aset tetap tanpa nilai sisa (nilai residu).
Kendaraan diperkirakan memiliki umur ekonomis 10 Tahun.
Berikut posisi aset kendaraan PT Bunaji per 31 Des 2014 :
Langkah Langkahnya:
# 1. Update Nilai Buku Aset Tetap
Menghitung penyusutan dari tangal 01 Januari – 6 Juli 2015
Penyusutan hanya dihitung hingga bulan juni saja.
Penyusutan 1 Jan - 6 Juli 2015 = 6/12 x (Rp 240.000.000/10)
Rp 12.000.000
Lalu jurnal beban penyusutan tersebut :
Jurnal tersebut menambah biaya penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan kendaraan sebesar Rp 12.000.000
Sehingga "Accum Deprec Kendaraan" per tanggal 6 Juli 2015 adalah sebagai berikut :
Akumulasi / 6 juli 2015 = Penyusutan selama 2014 + Penyusutan selama 2015
= Rp 70.000.000 + Rp 12.000.000>
= Rp 82.000.000
= Rp 70.000.000 + Rp 12.000.000>
= Rp 82.000.000
Dan nilai buku kendaraan per 6 Juli 2015 adalah :
Nilai buku mesin per 6 Juli 2015 = Rp 240.000.000 – Rp 82.000.000
= Rp 158.000.000
= Rp 158.000.000
Langkah berikutnya adalah penghapusan aktiva tetap
# 2. Penghapusan Aktiva Tetap Kendaraan
Jurnal penghapusan atau penjualan aktiva tetap kendaraan adalah:Notes:
- Menghapus aset tetap kendaraan dan juga akumulasi penyusutannya. penghapusan ini terjadi karena posting aset tetap mesin dimasukkan di kredit dan akumulasi penyusutan dicatat ke sisi debit.
- Mencatat kas masuk/mengakui piutang sebesar harga penjualan. Apabila transaksi penjualannya secara tunai, maka akun kas yang di pakai, tetapi apabila transaksi penjualan secara kredit, maka piutang yang dipakai.
- Mengakui rugi penjualan aset tetap mesin sebesar selisih nilai buku terbaru/terupdate dengan harga nilai penjualan
Ya tinggal di balik saja jurnalnya, dari rugi menjadi akun laba.
Misalnya, pada contoh kasus yang sama, namun aktiva dijual seharga Rp 170.000.000 sehingga perusahaan mendapatkan laba seebesar dari penjualan kendaraan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar